![]() |
| Aksi kakek meminum darah hewan qurban (Ist) |
Warga +62 dihebohkan tingkah nyeleneh pria tua asal Garut, Jawa Barat. Betapa tidak, ritual sakral penyembelihan qurban mendadak ternoda dengan aksinya yakni meminum darah sapi hingga menggegerkan media sosial. Lantas, bolehkah kita meminum darah serta apa efeknya buat kesehatan?
Aksi
nyeleneh ini pun terekam kamera netizen. Tak berlangsung lama, video ini pun
akhirnya viral karena aksinya yang menyita perhatian warga +62.
Tampak dalam
video, sang pria tua itu nekat minum segelas darah sapi segar usai prosesi
penyembelihan binatang qurban.
Dilansir
detik[dot]com, peristiwa yang tak wajar ini berlangsung di Kampung Seni, Desa
Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat
(31/7/2020).
Menurut
warga +62 di lokasi kejadian, terkait kejadian itu tidak mengetahui secara
jelas aksi pria yang tidak diketahui identitasnya itu mengambil gelas dan
menghampiri panitia qurban yang sedang menyembelih sapi.
Pria lansia
yang sudah beruban pun langsung mengambil darah. Tak berselang lama, langsung
meminum darah yang diperolehnya itu. Masyarakat pun tercengan dengan aksinya.
“Langsung diminum gitu aja di depan warga yang ada di sana,” ujar Edo warga +62
yang sempat melihatnya.
Tak kalah
nyelenehnya, pada bulan Juni 2015 silam. Pasangan Pyretta Blaze dan Andy Filth
pun melakoni adegan aneh. Dirinya sangat terobsesi dengan dunia vampir. Yakni
mereka memiliki kebiasaan ‘aneh’ meminum darah satu sama lain.
Padahal,
darah bisa jadi mengandung berbagai penyakit. Pasalnya, dengan mengonsumsi
berlebihan dapat menimbulkan komplikasi kesehatan.
Selain darah
mengandung ‘penyakit’ seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV. Mengonsumsi
darah manusia dalam jumlah berlebih adalah kebiasaan ‘beracun’. Artinya,
mengonsumsi darah sama saja dengan mengonsumsi racun lain. Mungkin saat Anda
menggigit bibit dan tidak sengaja menelan darah dalam jumlah sedikit tidak akan
menimbulkan bahaya. Akan tetapi, jika Anda meminumnya dalam jumlah tak wajar
dapat mengancam Anda.
Melansir
detik[dot]com, dalam darah terdapat zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh yang
bertanggungjawab membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika
dikonsumsi secara berlebihan, terutama untuk orang-orang dengan hemakromatosis, dapat menyebabkan
komplikasi kesehatan seperti mengalami penyakit hati dan jantung.
Haram
Terlepas
dari aksi itu, bagaimana dengan resiko lain atau kah manfaat mengonsumsi darah?
Mengutip eramuslim[dot]com, “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu
bangkai, darah, dan babi dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut
nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya) bukan karena menginginkannya
dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang,” (QS. AlBaqarah:173).
Jelas, sejak
20 abad silam. Larangan Allah telah difirmankan. Dengan alirannya, darah
membawa vitamin, hormone, oksigen, dan zat-zat seperti protein, gula dan lemak,
semuanya diserap selama proses pencernaan ke sel, aliran darah diperlukan untuk
mempertahankan kehidupan.
![]() |
| Kuman dalam darah (blog jelitawifdiyana) |
Di sisi
lain, darah juga membawa berbagai racun dan produk limbah yang perlu
dikeluarkan dari tubuh. Salah satu tugas paling penting darah adalah mengangkut
zat-zat seperti urea, asam urat, keratin dan karbondioksida yang perlu
dikeluarkan.
Maka dari
itu, dalam jumlah yang signifikan darah yang dikonsumsi, tingkat produk dalam
tubuh harus dikeluarkan akan semakin meningkat. Hal itu berakibat meningkatkan
kadar urea, zat berbahaya uang diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh.
Selain itu,
dapat merusak fungsi otak dan bahkan berakibat koma. Karena sifatnya selalu ada
senyawa berbahaya dalam darah, bahkan ketika diambil dari hewan yang sehat
sekalipun. Dan jika diambil dari hewan sakit, berbagai parasit dan kuman akan
menular di dalamnya. Dalam hal itu, kuman dapat berkembangbiak dan menyebar ke
seluruh tubuh.
Terlebih
lagi, darah bukan lingkungan yang steril, artinya sangat ideal bagi kuman untuk
tumbuh karena mikroba memiliki peluang besar untuk memberi makan darah, itu
merupakan lingkungan yang ideal bagi mereka.
Dalam sistem
kekebalan tubuh, darah tidak mendukung mikro-organisme, karena merupakan
penyakit. Pada individu yang sehat, mikro-organisme ini hidup dengan
memanfaatkan satu sama lain di dalam tubuh. Ketika ada bagian yang terganggu,
maupun keseimbangan internal rusak, mereka dapat berubah menjadi
mikro-organisme yang menyebabkan penyakit.
Selain itu,
darah tidak cocok digunakan sebagai produk makanan. Tingkat protein dicerna
seperti albumin, globulin, dan fibrinogen
rendah, hanya 8 gram dalam 100ml. hal yang sama berlaku pada lemak.
Selain itu,
darah mengandung tingkat hemoglobin tinggi, protein kompleks yang sangat sulit
dicerna dan tidak dapat diterima ke perut. Ketika bekuan darah, fibrinogen protein menimbulkan piring
yang mengandung eritrosit (sel darah
merah) dengan berubah menjadi fibrin.
Fibrin adalah salah satu protein yang paling
sulit untuk dicerna, sehingga membuat darah lebih sulit untuk dicerna.
Kesimpulan para ahli kesehatan sepakat bahwa darah tidak layak untuk konsumsi
manusia dalam bentuk apapun.
“Diharamkan
bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan (daging) hewan yang disembelih
bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk
dan yang diterkam binatang buas kecuali, yang sempat kamu sembelih. Dan
(diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi
nasib dengan azlam (anak panah)
(karena) itu suatu perbuatan fasik, pada hari ini orang-orang kafir telah putus
asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepadaKu. Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu,
dan telah aku cukupkan nikmatku bagimu, dan telah aku ridhai Islam sebagai
agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar bukan karena ingin berbuat
dosa, maka sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”. (QS. AlMaidah:3). ***


Tidak ada komentar:
Posting Komentar