Norosisno (Dok. Pribadi) |
Norosisno atau yang dikenal dengan nama lain Ki Ageng Soponyono ini adalah putra dari pasangan alm Sisno Baito dan Roro Sundari yang tinggal di Dusun Mbodo Desa Pulorejo Ponorogo.
Beliau
terlahir pada 12 April tahun 1960, putra ke-9 dari 10 bersaudara ini, semenjak
usia 15 tahun sudah mengembara untuk mendalami makna kehidupan, dalam rangka
mencari hakekat dari kebenaran sejati.
Wejangan
ajaran nasionalisme dan Pancasila yang dibacanya dari buku ayahnya, agaknya
merasuk ke dalam kalbunya paling dalam. Buku berjudul “Sarinah dan Dibawah
Bendera Revolusi” karangan Bung Karno mengobarkan jiwa nasionalisme dan
Pancasilaismenya.
Untuk
mempertahankan kecintaannya pada Pancasila, Ki Ageng Soponyono mendirikan Forum
Komunikasi Nasionalis (FKN). Ia ingin menjadi nasionalis sejati. Karenanya mendalami
ilmu politik dan ideologi Pancasila.
Tokoh
panutan yang menjadi idolanya adalah Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno dalam
bidang ilmu politiknya, serta perjalanan hidup Sunan Kalijaga sebagai pembentuk
karakteker pribadinya. Pakaian hitam, udeng hitam dipadu warna merah ala
pejuang tempo dulu, menjadi identitas nasionalismenya.
Meskipun kini
tinggal di kontrakan kecil bersama keluarganya, tetapi tidak pernah menyesali
seluruh pengorbanan dan petualangan hidupnya yang telah dilaluinya dalam
mempertahankan ajaran nasionalismenya dan ideologi Pancasilanya dengan terus
mensosialisasi kepada masyarakat agar hidup di NKRI berpedoman pada Pancasila
dalam kehidupan selama masih menjadi warga negara Indonesia.
Kini, beliau
memiliki modal filosofis dalam hidupnya, bahasa adalah penyelamat hidup dunia
akhirat. Dan motto hidupnya, selalu ingin memberi pada alam kehidupan.
Atas
dedikasinya itu, TabloidPosmo memberikan apresiasi atas perjuangannya dengan
memberikan Anugerah Posmo Award 2015 kategori Ilmu Politik dan PANCASILA. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar