Ki Ageng Sabdo Panutan (Dok.Pribadi) |
Terlahir sebagai indigo menjadikan dirinya memiliki kepekaan batin lebih dari masyarakat pada umumnya dalam urusan dunia gaib. Bahkan, leluhurnya yang dikenal kepiawaiannya menaklukkan raja jin pun memberikan andil besar pada kemampuan spiritualnya.
Pemilik
nama asli TB. FATUUHROHMAN ini bukan orang baru dalam jagad spiritual.
Pasalnya, diusianya yang masih belia predikat indigo sudah melekat
padanya. Kemampuan khusus ini berasal dari abahnya yang merupakan ahli laku
spiritual.
Sebagai
seorang indigo, pria kelahiran Pandeglang, 16 Juni 1984 ini pun kerap mengalami
kejadian-kejadian aneh.
Masa
kecilnya pun tepatnya usia masih balita mengalami sakit berkepanjangan, bahkan
karenanya hingga menuai hinaan akibat sakit yang dideritanya dari masyarakat
sekitar.
Anehnya,
orang yang pernah menghina kala itu mengalami kejadian serupa pada anaknya
tanpa harus menunggu lama. Selain itu, kejadian demi kejadian gaib pun
harus dilewatinya dengan penuh kesabaran.
Salah
satunya yang membekas dalam ingatannya yaitu sering didatangi sosok
kakek-kakek berambut panjang sedang bertapa dan memberikan sebilah keris.
Sayangnya,
pemberian pusaka dalam kejadian gaib itu ditolaknya. Ternyata, baru disadarinya
kalau sosok itu adalah Mbah Joko Tingkir. Bukan sekali, kejadian itu berlanjut
hingga usianya remaja.
Sebagai
seorang yang memiliki kelebihan dalam dunia metafisika, ia pun mempelajari
berbagai ilmu spiritual. Dimulai sejak masih di bangku kelas 4 SD, belajar ilmu
seperti doa, jampe dan mantra menjadi kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan.
Kala itu, gurunya tak lain adalah pamannya yang merupakan jawara.
Tidak
hanya itu, ilmu kanuragan pun menjadi kegemarannya tak ubahnya kebiasaan anak
yang tumbuh remaja yang menyukai ilmu kanuragan termasuk dirinya yang tak lepas
dari ingin mendalami ilmu kebal, dll.
Haus akan
mempelajari hal-hal baru, saat usia memasuki bangku SMP. Ia pun berlanjut
mendalami ilmu lain pada seorang guru silat, juga guru susuk yang masih berada
tak jauh dari rumah neneknya karena dirinya sejak kecil diasuh olehnya.
Belum
puas dengan ilmu yang dimiliki, spiritualis asal Banten Selatan ini pun
mengembara ke daerah bernama Malingping pada seorang kiai dan jawara murid dari
Abuya Jalal yang juga merupakan murid dari Syekh Asnawi Caringin Banten.
Pengembaraan
pun berlanjut ke berbagai perguruan dan padepokan hingga ke Jawa Timur dan
Jogjakarta tak kurang dari 5 tahun. Anehnya, peristiwa saat mengembara melihat
sosok berbaju hitam dengan membawa tongkat menginspirasinya menjadi seorang
spiritualis handal. Dan saat melakoni tirakat di Jogjakarta dirinya mendapatkan
bisikan gaib tentang perjalanan suluk bahkan sering bertemu dengan orang aneh
dalam perjalanan dan saat tirakat di Syekh Jarimbang - Sabi Pandeglang selama 4
tahun puasa, buka tanpa nasi dan ikan daging hingga akhirnya ilmu sepuh seperti
Pancer Jagad Sewu Samudro, yang tak lain adalah Ilmu papan atas ilmu
gembleng, kanuragan, pengasih, aura, kharisma gendam, pengobatan, dll pun
dikuasainya.
Sebagai
seorang ahli laku dengan segudang kepiawaian spiritual, ia pun kerap dimintai
tolong untuk menangkal santet. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar