Segalanya tentang Inspirasi, Kesehatan & Lifestyle


Senin, 24 Agustus 2020

Willy Thomas S. Kom., Guru Besar Perkumpulan Jimat Sakti 68

| Senin, 24 Agustus 2020

Willy thomas
Willy Thomas (Dok. Pribadi)
Bang Willy, begitu biasa pria ini disapa. Lelaki muda yang selalu berpenampilan rapi ini oleh mereka yang selalu mengakrabinya, terutama para pasiennya sudah sangat familiar. Sehingga siapa saja yang berhubungan dengannya tak merasa canggung.

Lewat sentuhan tangan dingin Bang Willy, banyak pasien yang menderita berbagai jenis penyakit berhasil disembuhkan. Oleh sebab itu, tidaklah heran banyak penderita penyakit yang tak sembuh-sembuh berobat secara medis banyak yang mencarinya. Menurutnya, pasien yang ditangani jumlahnya ratusan datang dari berbagai daerah.

Untuk memiliki kemampuan lebih dari orang lain, utamanya ilmu hikmah dan penyembuhan alternatif ini, tidaklah mudah. Terutama untuk menjalani prasyarat lelakunya. Bang Willy memegang teguh paweling pinisepuh, bahwa ilmu itu dadine kelawan laku. Bila tanpa laku, maka itu omong kosong.

Adapun ilmu yang diperoleh sebagai ahli gemblengan ilmu hikmah dan penyembuh alternatif, seruntut penuturannya, sungguh sangat tidaklah mudah. Harus mendatangi orang-orang yang memiliki kelebihan untuk digurui.

Sedangkan ilmu kewaskitaan yang sangat penting di jagat spiritual, dimiliki sejak dirinya masih remaja. Oleh sebab itulah sang ayah terus membimbingnya melakoni olah batin dan bertapa di sejumlah tempat keramat demi kesempurnaan ilmu yang dimilikinya.

Hal lain yang harus dijalaninya, adalah berpuasa. Olah batin itu dijalaninya terus menerus bahkan sampai kini. Karenanya tidaklah heran diusianya yang masih relatif muda, Bang Willy telah menguasai sejumlah ilmu sakti untuk pengobatan berbagai jenis penyakit.

Diakuinya, ilmu yang dikuasainya memang banyak pantangan yang harus dihindari. Namun demikian, semuanya itu dijalaninya dengan ketabahan hati dan rasa ikhlas yang begitu dalam.

Makanya, tidaklah heran, kalau sejumlah pasien yang pernah berobat kepadanya, hanya dalam hitungan hari penyakit yang dideritanya bisa langsung sembuh.

Media yang digunakan untuk penyembuhan sebutnya, bermacam-macam. Semua tergantung dari pawisik gaib yang diterimanya saat sudah berhadapan dengan pasien, atau setelah si pasien mengutarakan soal keluhan penyakit yang diderita. Karenanya, Bang Willy dalam setiap kesempatan selalu bermeditasi. Ini dilakukan agar dirinya lekas diberi resep penyembuhan untuk para pasiennya. Demikian halnya dengan gemblengan ilmu hikmah yang dikuasainya.

Semua itu juga diperoleh lewat olah batin dan laku spiritual yang diakuinya sungguh sangat berat. Tapi demi suatu ilmu dan ilmu itu dibagi untuk sesama, seberat apapun tirakat yang harus dijalani, Bang Willy mengaku tak pernah mengeluh menjalaninya. Dan buah dari kerja kerasnya itu, saat sekarang telah menemui hasil. Dirinya berhasil menduduki jabatan tertinggi pada perkumpulan yang dinamai Perkumpulan Jimat Sakti 68, yakni sebagai guru besar.

Tugas yang diembang memang sangat berat. Karena jabatan sebagai guru besar, mau tak mau dirinya harus bisa mengkoordinir sekian banyak murid. Para murid jangan sampai salah arah dalam mengaktualisasikan ilmunya.

Menurutnya pengijazahan ilmu hikmah dan penyembuh alternatif, bukanlah ilmu main-main. Resikonya sungguh amat besar andai saja dirinya dan para murid atau anggota lain sampai melakukan kesalahan. Oleh sebab itu, gelar sebagai GrandMaster yang disematkan oleh Posmo kepadanya dalam ajang Posmo Award 2013 sungguh sangat tepat.

Tidak hanya itu, kemampuannya tak hanya itu saja. Dirinya pun memiliki kemampuan Western Magic yang beliau dapatkan seperti air mengalir alias sudah menjadi takdirnya.

Berawal tahun 2010 dari teman sharing sampai menjadi anggota aktif ordo sangat tua dunia, menaiki grade satu persatu. Materi yang harus dikuasai sangat banyak sekali tapi dengan minat dan kecintaan beliau di dunia supranatural dan spiritual materi yang banyak perlahan mampu diresapi, dikuasai, dihafal, dan diperform dengan mulus. ***

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar