Ilustrasi wirid hajat kekayaan (islamidia[dot]com) |
Dikutip dari buku Nusa Jawa : Jaringan Asia karya Denys Lombard dikisahkan bahwa konon Sunan Kalijaga mengubah emas menjadi segenggam pasir untuk meyakinkan penguasa setempat.
Pangeran itu
(Sunan Kalijaga), setelah masuk Islam, mendapat kesaktian yang sama, yang agak
lama kemudian memungkinkannya untuk mengubah beras milik pedagang yang mengeruk
keuntungan terlalu banyak menjadi pasir.
Siapa sebenarnya
Sunan Kalijaga? Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama
asli Raden Said, yang tiada lain adalah putra dari seorang Adipati Tuban
bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.
Beberapa riwayat
juga menyebutkan bahwa Sunan Kalijaga mempunyai beberapa nama di antaranya
Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.
Sunan Kalijaga
muda, Raden Said pernah kedapatan mencuri gudang yang menyimpan hasil bumi
milik kadipaten serta membagikannya kepada rakyat miskin kala itu. Hal ini
dilakukan karena keprihatinan beliau melihat kesengsaraan rakyat akibat upeti yang
tinggi saat musim kemarau. Saat Raden Said tertangkap oleh pasukan pengawal dan
diserahkan kepada ayahnya.
Sebagai hukuman,
Raden Said dilarang keluar rumah. Meski demikian, aksinya tak berhenti sampai
disitu saja. Sunan Kalijaga pun melakukan aksinya kembali. Tiada lain hanya
untuk dibagikan serta demi meringankan beban yang diderita rakyat kadipaten.
Bahkan,
suatu ketika beliau pun mencoba merampok seorang kakek tua yang berjalan
sendirian dengan tongkat emas. Sosok itu tiada lain adalah Sunan Bonang. Saat merampok
inilah dirinya dipertontonkan kesaktiannya dengan mengubah benda-benda di
sekitarnya menjadi emas. Hingga akhirnya, ia pun berguru kepadanya.
Dengan kegigihannya,
akhirnya Sunan Kalijaga diterima menjadi murid dengan syarat, Raden Said
bersedia menjaga tongkat emas yang sedang dibawanya. Raden Said pun
menyanggupinya, tongkat emas pun ditancapan di sebuah pinggiran kali (sungai)
di daerah Cirebon. Karena ketekunan menjaga Sunan Bonang, Raden Said diberi
julukan sebagai Sunan Kalijaga.
Usai berguru
itulah, beliau berdakwah atau siar Islam. Sebagai seorang murid, bisa jadi
dirinya pun memiliki ‘kesaktian’ serupa yang juga dikisahkan Sunan Bonang yang
dapat menjadikan benda-benda menjadi emas.
Itulah di
antara karomah yang dimiliki Sunan Kalijaga. Bahkan, hingga kini banyak yang
meyakini bahwa di kalangan masyarakat Jawa bila Sunan Kalijaga memiliki amalan
khusus untuk kekayaan dan banyak diamalkan oleh orang-orang pecinta ilmu
hikmah.
Dikutip dari
masterrizha[dot]com, bahwa bukan hanya amalan wirid membuka aura rejeki saj
bahkan Sunan Kalijaga mengajarkan wirid kekayaan. Seperti apa amalan itu? Berikut
ini tahapannya:
- Membaca ‘basmalah’ 7 kali sembari menahan napas
- Membaca ‘istighfar’ 7 kali sembari menahan napas atau dalam sekali tarik napas
- Membaca ‘syahadat’ sebanyak 7 kali sambil menahan napas
- Membaca ‘haudalah’ (La haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim) 3 kali sambil menahan napas
- Membaca Surat AlFatihah sebanyak 7 kali tahan napas
- Membaca ‘takbir’ sebanyak 7 kali tahan napas
Setelah Anda
membaca wirid amalan Sunan Kalijaga untuk Kekayaan di atas dengan khusyuk,
silahkan hadiahkan Surat AlFatihah kepada:
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM.
LI RIDHO ILLAAHITA’ALA (Lalu Baca AL-FATIHAH 1 kali). ILA HADROTIN NABIYYIL
MUSTHOFA SAYYIDINA MUHAMMADIN S.A.W (Lalu Baca AL-FATIHAH 1 kali)
- Wa ila hadrotin Sayyidina Abu Bakar, Umar, Usman, Ali – AlFatihah
- Wa ila hadrotin Sayyidina Malaikat Jibril, Mikail, Isrofil, Izroil – AlFatihah
- Wa khususon ila hadrotin sayyidis Syekh Abdul Qodir Jailani – AlFatihah
- Wa khususon ila ruhi wajasadi shohibul hajat (nama Anda dan Ibu Kandung) – AlFatihah
Dilanjutkan dengan
wirid kekayaan berikut:
- Istighfar 101x
- Hasbunalloohu wani’mal wakiil 1001x
- Ya lathiif 1001x
- Ya hayyu ya qoyyum 301x
- Ya kariimu yaa waduud 301x
InsyaAllah
amalan ini akan melancarkan jalan Anda dalam mencari rejeki atau kekayaan yang
berlimpah, lancar dan laris dagang, usaha meningkat pesat dari arah yang tiada
disangka-sangka dengan ikhtiar syariatnya. Tidak serta merta, hanya dengan
wirid kekayaan akan datang sendiri. Wallahu a’lam bishowab. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar