Segalanya tentang Inspirasi, Kesehatan & Lifestyle


Minggu, 06 September 2020

Ki Ageng Suryo Kencono Spiritualis Padepokan Laskar Nur Sejati dari Nganjuk

| Minggu, 06 September 2020
Ki suryo kencono
Ki Suryo Kencono (Dok. Pribadi)

Ibarat wong anyar katon. Ki Ageng Suryo Kencono, meski bukan orang sembarangan dalam hal ilmu kadigdayaan, namun tokoh spiritual dari Nganjuk, Jatim ini baru muncul.

Ia menampilkan diri bukan tanpa tujuan. Misinya adalah tetulung. Banyak orang pandai dan berilmu tinggi di negeri ini, namun untuk tampil banyak yang malu-malu. Tujuannya tampil di hadapan publik tidak lain adalah untuk memperkenalkan diri, bahwa ia adalah orang yang ringan tangan tetulung kepada masyarakat luas.

Khususnya masalah ruwatan sukerto dan penyembuhan alternatif, sebagaimana keahliannya. Baginya, kegiatan ruwatan merupakan tradisi orang-orang dulu yang harus tetap dihidupkan. Dengan uri-uri budaya ini, anak-anak sekarang bisa mengerti bahwa dulunya nenek moyang kita memiliki tradisi seperti ini.

Tokoh spiritual yang sudah banyak labuhannya pada masyarakat ini, dirinya meraih Anugerah Posmo Award. Apresiasi yang diberikan, menjadikan semangat dirinya di dalam menolong orang. Uri-uri budaya daerah sebagai kearifan lokal.

Kini dirinya makin aktif menggeluti dunia spiritual. Karena sudah menjadi jalan hidupnya sejak kecil. Diakui atau tidak faktanya memang demikian. Baginya dunia spiritual merupakan dunia yang cukup menyenangkan.

Oleh sebab itu, ia terus belajar dan belajar. Menurutnya di atas langit pasti ada langit. Di atas orang sakti pasti ada orang yang lebih sakti. Untuk itu, ia masih terus sinau, menimba ilmu kepada orang-orang pintar yang memiliki karakter pembawa ketentraman bagi manusia.

Ia mengibaratkan, dengan anak yang sekolah. Itu pasti ada tingkatannya. Begitu pula dalam dunia spiritual pun ada tingkatannya. Maka dari itu, ia tetap belajar terus hingga akhir hayat. Pemikiran ini menunjukkan Ki Ageng Suryo Kencono memang benar-benar orang yang patut dicontoh, dalam hal menuntut ilmu.

Orang-orang yang berilmu tinggi, laksana padi. Makin berisi makin menunduk. Selalu rendah hati. Merasa tidak bisa apa-apa. Tidak merasa ilmunya hebat, melainkan tetap terus belajar untuk mencapai derajat yang tinggi pula. Semoga saja ia menjadi orang linuwih yang tetap rendah hati. Aamiin. ***

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar