Syekh Ali Jaber (wikipedia) |
Pertama,
melafalkan doa keluar rumah. Doa ini adalah doa yang sudah tidak asaing bagi
kita saat hendak meninggalkan rumah untuk bepergian. Doa ini bermakna meminta
pertolongan Allah SWT, sebagaimana hadist Rasulullah:
Dari Anas
bin Malik, bahwa Nabi SAW bersabda: “Jika seseorang keluar rumah, lalu dia
mengucapkan “Bismillahi tawakkkaltu ‘alallah, la hawla wa laa quwwata illa
billah” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya upaya
dan kekuatan kecuali dengan-Nya), maka dikatakan ketika itu: “Engkau akan
diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga”. Setan pun akan menyingkir darinya. Setan
yang lain akan mengatakan: “Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang
yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?! (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi. Syaikh Al Albani menyatakan bahwa hadist ini shahih).
Syekh Ali
Jaber menjelaskan, kecukupan yang dimaksud ialah kecukupan dalam mencari rejeki,
serta akan senantiasa dilindungi oleh Allah dari hal-hal buruk dan malapetaka
yang tidak diharapkan terjadi.
Kedua, tentu
jangan lupa mendirikan salat. Waktu bekerja identic dimulai pada waktu pagi
hari, di mana sebelumnya sebagai umat muslim wajib hukumnya menunaikan salat
subuh sebelum memulai hari. Adapun salat adalah kunci datangnya rejeki, hal yang
menjadi tujuan dari bekerja.
“Kunci
rejeki adalah salat, apalagi salat subuh. Salat subuh membawa berkah yang luar
biasa. Oleh karenanya, semakin jauh kita dari salat, maka akan sempit rejeki
bahkan hingga dijauhkan dari rejeki,” papar Syekh Ali Jaber sembari
mengingatkan agar kita senantiasa tidak lupa mengucapkan istighfar.
Hal ini karena
istighfar mampu mendekatkan rejeki bagi siapapun yang mengamalkannya,
sebagaimana Allah gambarkan jaminan akan rejeki dalam Surah Nuh ayat 10-12,
yang artinya: “Maka aku katakana kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan
kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anak anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamya) untukmu
sungai-sungai”. (QS. Nuh [71]: 10-12).
Diungkapkannya,
Syekh Ali Jaber mengatakan, bahwa tidak ada ahli istighfar yang susah akan
rejeki. Karenya, begitu dianjurkan bagi kita untuk beristighfar sepanjang hari.
Tidak hanya
menuai rejeki harta, namun dengan beristighfar Allah senantiasa akan
melimpahkan hamba-Nya rejeki dalam bentuk keturunan yakni anak cucu yang saleh
dan salehah serta berbakti kepada ortunya.
Sementara itu,
merilis pikiran-rakyat[dot]com, menurut Syekh Ali Jaber, ada beberapa hal yang
bisa menjaminkan rejeki. Maksud dari menjaminkan ini adalah mendatangkan
rejeki, bukan memudahkan rejeki. “Tapi dimana saja posisi kita Allah datangkan
rejeki kepada kita,” ungkapnya.
Setidaknya ada
4 hal yang bisa mendatangkan rejeki, di antaranya sebagai berikut melansir dari
YouTube Muslim Saluran Dakwah.
Salat malam (qiyaamullail)
Terjemahan secara
bahasa qiyamullail diartikan sebagai qiyaam
artinya berdiri, lail artinya mala. Maksudnya
memiliki pengertian agar melakukan salat malam.
Perbanyak istighfar waktu sahur
Di antara
waktu istighfar terbaik adalah 30 menit sebelum adzan. Para ulama berkata, “Tidak
ada waktu terbaik sewaktu sahur selain istighfar,” kata Syekh Ali Jaber.
Rasulullah juga
pernah bersabda, “Barangsiapa yang membaca istighfar, kemudian di malam hari
kerena keyakinan dia meninggal setelah membaca istighfar, dia masuk surga”.
Perbanyak sedekah
Perbanyak di
sini bukan sisi jumlahnya, namun yang dimaksud adalah istiqomah dalam
bersedekah.
Zikir pagi dan sore hari
Zikir dapat
dilakukan pagi hari maupun petang hari. Membaca Surat Al Ikhlas 3 kali di waktu
seperti malam menjelang subuh setelah salat malam, pahalanya seperti membaca
alQuran 30 juz.
Seperti dikutip
dari Wikipedia, bahwa Syekh Ali Jaber memiliki nama asli Ali Saleh Mohammed Ali
Jaber merupakan pendakwah dan ulama berkewanegaraan Indonesia. Ia juga menjadi
juri pada Hafiz Indonesia dan menjadi dai dalam berbagai kajian di berbagai
stasiun televise nasional.
Sejak kecil
Ali Jaber telah menekuni membaca alQuran. Ayahnyalah yang awalnya memotivasi
Ali Jaber untuk belajar alQuran. Dalam mendidik agama, khususnya alQuran dan
salat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak sega-segan memukuli bila Ali Jaber
kecil tidak menjalankan salat.
Keluarganya
dikenal sebagai keluarga yang religius. Di Madinah ia memiliki masjid besar
yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari dua belas
bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar
Islam.
Meski awalnya
apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu
sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz
alQuran.
Itulah sekilas
biografi Syekh Ali Jaber yang kiprahnya sebagai pendakwah kerap memberikan
tausiyah berkaitan dengan amalan dan kisah-kisah dan alaman para nabi serta
sahabatnya. Termasuk amalan dalam hal kerejekian yang dijelaskan di artikel
ini. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar