Ustad Achmad Syaihu (Dok. Pribadi) |
Ustad Achmad Syaihu dikenal sebagai Juru Kunci Makam Keramat Syekh Tubagus Zakaria Arya Santika. Beliau adalah keturunan KH. Kilik, seorang ulama besar Tangerang, yang secara turun-temurun menjadi Juru Kunci makam keramat ini.
Nah, bagi
para pelaku dan pemburu ilmu hikmah yang ingin menguasai ilmu hikmah khusus
yang disebut Ilmu Mahkota Keramat, maka Ustad Achmad Syaihu adalah orang yang
mempunyai kewenangan untuk menurunkannya. Karena ia adalah pewaris ilmu atau
penerus Ilmu Mahkota Jagad dari leluhurnya. Yang tak lain Syekh Tubagus
Zakaria.
Bertahun-tahun
sebagai kuncen makam keramat ini, Ustad Achmad Syaihu jelas mempunyai garis
merah bab keilmuan dari leluhurnya itu. Terbukti, makam yang dijaganya itu
meski tokoh ini sudah sumare, namun
karomah keilmuannya sangat diagungkan oleh para pendekar digdaya di tanah kulon
khususnya, atau Jawa pada umumnya.
Terbukti,
hingga saat ini masih banyak orang yang percaya mengunjungi makam bisa
mendapatkan berkah. Mulai dari rejeki hingga mencari kesaktian. Nah, salah
satunya Makam Syekh Tubagus Zakaria atau disebut dengan nama lain Tumenggung
Raden Arya Santika, ulama asal Arab yang hijrah ke Indonesia guna menyiarkan
syariat Islam.
Makam yang
terletak di Jalan Simpati RT 04/02 Batuceper Selatan Tangerang. Makam ini
banyak dikunjungi para peziarah.
Menurut riwayat
yang disampaikan Ustad Achmad Syaihu, bahwa makam tersebut kini menjadi makam
keramat karena banyak warga yang sengaja datang sejak malam sampai pagi hari
untuk bertapa.
“Kalau mau
lihat ramainya, datang malam Jumat. Pasti banyak yang bertapa di dekat makam. Dari
ba’da Isya sampai menjelang Subuh. Mereka
kebanyakan datang ke sini karena ada maksud tertentu. Seperti soal rejeki, atau
agar sakti. Namun Saya selaku kuncen makam ini tetap mengingatkan kepada
peziarah untuk tetap berniat ziarah saja,” tuturnya.
Ustad Achmad
Syaihu juga mengaku, sering melihat warga membawa makan-makanan dan alat pusaka
ke makam. Tetapi, dirinya sendiri tidak bisa melarang para pengunjung yang
datang untuk membawa itu semua. “Saya cuma bilang agar tidak ada niat apa pun. Itu
saja,” katanya.
Selain warga,
dirinya juga kerap melihat beberapa kiai datang. Namun, mereka biasanya datang
ke makam karena sebelumnya sudah bertemu syekh lewat mimpi.
Usia makam
tersebut, kata dia, sudah berumur ratusan tahun. Awal warga mulai berdatangan
karena mendengar informasi bahwa makam tersebut mengeluarkan wewangian Kasturi
dan Kenanga. Sebelumnya, makam itu sempat dipindah dari pinggir jalan raya
Batuceper ke lokasi saat ini.
“Dalam
cerita pemindahan makam tersebut pohon asem yang berada di samping makam tidak
bisa dirobohkan oleh mobil traktor. Bahkan, mobil traktor yang digunakan
merobohkan mengalami patah di bagian besinya, Saya sendiri menyaksikannya,”
tegasnya.
Setelah memanggil
para kiai dari Cirebon, barulah pohon asem tersebut bisa dirobohkan. Kemudian setelah
itu baru makam Syekh Zakaria Arya Santika digali guna pemindahan jenazahnya.
“Dalam
penggalian makam pun terjadi keanehan, makam tersebut ketika hendak digali
mengeluarkan percikan api, dan berbau wangi Bunga Kenangan. Namun, setelah
dibimbing oleh ketiga kiai dari Cirebon, baru bisa digali, dan terlihat
jenazahnya masih rapi terbungkus kain kafan lengkap dengan tulang belulang,”
katanya.
Bahkan, di
dalam pemakaman tersebut didapati keris, batu koclak, dan alQuran Stambul yang
terlihat masih utuh. “Sekarang benda yang masih ada hanya sebuah keris
berukuran kurang lebih 50 cm yang dipegang oleh kakak sepupu Saya,” tukasnya.
Mbah Kuwu Cakra Buana
Masih terkait
dengan keilmuan Ustad Achmad Syaihu adalah garis yang menghubungkan dengan
legenda dan kisah kependekaran Mbah Kuwu Cakra Buana dan Syekh Tubagus Zakaria
(Tumenggung Raden Arya Santika). Nah, untuk menjadi seorang digdaya seseorang
perlu menggali keilmuan para tokoh leluhur, aulia linuwih yang memang punya
keahlian dalam ilmu hikmah.
Salah satu
yang harus dimiliki oleh para pendekar atau peminat ilmu hikmah adalah dengan
napak tilas keilmuan tokoh yang dimaksud, karena itulah Ustad Achmad Syaihu
selalu giat mengadakan gemblengan penurunan keilmuan andalan ini pernah
diajarkan Mbah Kuwu Cakrabuana Cirebon yang dipelajari dari turun-temurun dan
sangat dirahasiakan, pernah mengajarkan kepada para santrinya termasuk
keponakannya yaitu Sunan Gunung Jati. Penurunan keilmuan (gemblengan) ini akan
merubah masa depan hidup Anda dan keluarga Anda untuk lebih baik dalam segala
hal.
Menurut Guru
Besar Padepokan Spiritual Sejuta Hikmah (PS2H) ini dengan melakukan
pembelajaran ilmu keramat ini, ia menyebut banyak manfaat atau daya metafisika
yang diraih oleh seseorang.
Selain sebagai
kekuatan ilmu hikmah juga berguna untuk menarik rejeki dari segala penjuru,
memajukan usaha, memperlancar usaha / dagang / bisnis, melipatgandakan
pelanggan, buat media penglaris dan menarik rejeki, mempercepat karir naik dan
mempertahankan karir / jabatan, mengatasi hutang piutang, tolak bala, tenaga
dalam setara puluhan tahun, pagar gaib, keselamatan, kewibawaan, ditakuti
musuh, disegani kawan, junjung derajat, mengaktifkan indera ke-6, bangkitkan
kekuatan spiritual, pelet, puter giling, bedah aura, pengasihan, mendapatkan
jodoh yang Anda idamkan, telepati, hipnotis, pawang hujan, ruwatan, buang
energi negatif, bersihkan kesialan, serap energi alam seperti bumi, bulan,
matahari, tempat keramat, dll.
Berbagai keilmuan
Ustad Achmad Syaihu sangatlah menyentuh berbagai aspek kehidupan, misalnya :
Asma Induk Malaikat Pamungkas, Asma Sedot Pusaka, Ilmu Pelarisan Pamungkas,
Asma Minyak Keramat, Ilmu Gendam Pamungkas, Asma Mahkota Keramat, Haekal Arya
Keramat, Mustika Keramat, Mustika Jasmin, Liontin Aura Pemikat, Mustika Pulung
Derajat, Ruwatan Membuka Aura, Susuk Nur Rembulan, Mustika Mani Gajah.
Sedangkan untuk
ilmu hikmah dan kesaktian, Ustad Achmad Syaihu memampangkan berbagai gemblengan
seperti Ilmu Gaib Kasepuhan Banten dan Asma Susuk Keramat. Sedangkan gemblengan
ilmu yang dianggap cukup ampuh sebagai andalan PS2H ini adalah Gemblengan Asma
Nur Qomaro yang merupakan ilmu dahsyat warisan Sunan Kalijaga. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar