Segalanya tentang Inspirasi, Kesehatan & Lifestyle


Kamis, 06 Agustus 2020

Dampak Buruk Amonium Nitrat bagi Kesehatan Manusia

| Kamis, 06 Agustus 2020

Amonium nitrat
Amonium nitrat (alibaba)

Lebanon tengah diguncang ledakan hebat pada Selasa, 4 Agustus 2020. Ledakan dahsyat menurut penyelidikan awal dipicu oleh adanya bahan peledak yang disimpan di gudang selama bertahun-tahun. Bahan yang dimaksud tidak lain berupa amonium nitrat yang popular sebagai bahan utama peledak serta pupuk. Lantas, apa sebenarnya bahaya kesehatan bahan tersebut?

Laman Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menyebutkan bahwa amonium nitrat masuk dalam golongan garam anorganik. Bahan ini digunakan sebagai pupuk, peledak, piroteknik, herbisidum, insektisidum, campuran pembeku, zat pengoksidasi, dan pengkatalisasi.

Amonium nitrat juga dipergunakan sebagai ekspektoran dan urinary acidifier, industri nitrous oxide, dalam campuran pembekuan, korek api, kembang api dan pupuk. Amonium nitrat memiliki resiko bahaya bila digunakan dengan cara yang salah.

Sebagaimana melansir lama Byjus (5/8/2020), kepadatan amonium nitrat mencapai 1,725 gram persentimeter kubik dengan titik lebur 169 derajat Celcius dan titik didih yang mampu membuatnya terurai pada 210 derajat Celcius. Ketika meledak, senyawa ini menghasilkan N2, 02, dan air sebagai produk sampingan.

Apabila terhirup, amonium nitrat dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dengan gejala batuk, sakit tenggorokan dan napas pendek. Menyebabkan juga methemoglobinemia, sianosis, konvulsi, takikardia, dispnea, bahkan hingga kematian. Methemoglobinemia ditandai dengan pusing, mengantuk, sakit kepala, sesak napas, sianosis dengan kulit kebiruan, detak jantung cepat dan darah coklat-coklat.

Selain itu, bila terhirup, amonium nitrat juga dapat menyebabkan iritasi parah pada saluran pernapasan dengan tenggorokan sakit, batuk, sesak napas dan edema paru tertunda.

Bila terkena kulit, amonium nitrat dapat menyebabkan iritasi dengan gejala kulit memerah, gatal, dan terasa perih. Dan, bila kontak dengan mata, zat kimia ini dapat menyebabkan iritasi, mata memerah dan perih.

Sama halnya bila tertelan, dosis nitrat dalam jumlah besar menyebabkan pusing, sakit perut, muntah, diare yang berdarah, lemah, kejang dan kolaps. Paparan amoniun nitrat yang lama dan berulang dalam dosis yang kecil dari amonium nitrat dapat menyebabkan lemah, depresi, sakit kepala, dan kerusakan mental atau methemoglobinemia.

Mengutip bccrwp[dot]org, amonium nitrat merupakan senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia NH4NO3. Ini adalah garam yang mengandung kation amonium dan anion nitrat. Amonium nitrat muncul sebagai padatan putih pada suhu kamar dan mudah larut dalam air. Apalagi itu terjadi sebagai mineral alami di alam.

Penggunaan utama dari senyawa ini yakni di bidang pertanian seperti itu sangat berguna sebagai pupuk nitrogen tinggi. Selain itu, kita dapat menggunakannya dalam memproduksi campuran bahan peledak untuk keperluan penambangan dan penggalian. Juga, karena pelarutan senyawa ini dalam air sangat enodermik, maka berguna dalam beberapa paket dingin instan juga.

Melansir laman Nortech Laboatories, menghirup debu amonium nitrat konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Gejala mungkin di antaranya: batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, atau bahkan mati lemas.

Ketika tertelan dalam konsentrasi berlebih, ammonium nitrat dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, sakit perut, muntah, diare berdarah, kelemahan, sensasi kesemutan, penyimpangan sirkulasi dan jantung, kejang-kejang, kolaps, dan mati lemas.

Asam nitrat membentuk asam ringan ketika dicampur dengan air. Asam ini juga dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan kulit.

Berikut beberapa tindakan pencegahan mengurangi gejala-gejala yang diakibatkan bahan tersebut:

Penanganan kontak mata:

Periksa dan lepaskan lensa kontak

Segera siram mata dengan air mengalir selama setidaknya 15 menit, jaga kelopak mata tetap terbuka

Dapatkan bantuan medis jika iritasi berlanjut

Penanganan kontak dengan kulit:

Cuci kulit yang iritasi dengan sabun dan air

Keringkan dan tutupi kulit dengan lotion perawatan kulit dermatologis yang berkualitas baik

Jika iritasi berlanjut, dapatkan bantuan medis

Penanganan inhalasi ringan:

Kendurkan pakaian ketat

Beristirahatlah di area yang berventilasi baik

Dapatkan bantuan medis bila iritasi atau gejala berlanjut

Penanganan inhalasi parah:

Gunakan perlindungan pernapasan yang tepat untuk mengevakuasi individu yang terkena ke daerah yang aman sesegera mungkin

Kendurkan pakaian ketat di sekitar leher dan pinggang

Berikan oksigen bila sulit bernapas

Lakukan pernapasan buatan bila tidak bernapas

Dapatkan perhatian medis segera

Penanganan jika tertelan:

Jika sadar, minumlah beberapa gelas air atau susu dan dimuntahkan

Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar

Turunkan kepala sehingga muntah tidak akan masuk ke dalam mulut dan tenggorokan

Dapatkan bantuan medis.

Lalu, bagaimana dengan gas amonia? Mengutip bccrwp[dot]org, amonia adalah senyawa kimia anorganik yang memiliki rumus kimia NH3. Itu ada dalam keadaan gas pada suhu kamar dan tekanan. Dengan demikian, tidak berwarna dan memiliki bau manyengat dan menjengkelkan. Selain itu, limbah ini dianggap sebagai limbah nitrogen, terutama di antara organisme air. Demikian juga, itu adalah senyawa alkali. Nama senyawa IUPAC adalah azane.

Disadari atau tidak, kita kerap menghirup gas ini. Sebut saja produk pembersih rumah tangga terbuat bahan dasar ini. Apa bahayanya?

Ternyata, tak sedikit produk rumah tangga yang kerap kita pakai juga melepaskan gas amonia dan terhirup tidak sengaja. Berikut contohnya;

Pupuk

Tatkala disuntikkan ke dalam tanah, amonia yang berbentuk cair akan menguap menjadi gas. Sekitar 80-90 persen gas amonia yang dilepaskan ke udara berasal dari pupuk pertanian. Fungsinya, membantu meningkatkan kadar PH tanah untuk mematikan mikroorganisme yang berbahay, sembari meningkatkan kadar nutrisi penting di dalam tanah untuk diserap tanaman.

Pembersih berbahan amonia (nbcnews[dot]com)

Produk pembersih rumah tangga

Senyawa yang dimiliki amonia ini ampuk membasmi kotoran atau noda yang berasal dari lemak hewani atau minyak nabati, seperti noda karena minyak goreng. Maka dari itu, produk pembersih seperti sabun pembersih kaca, pembersih bak mandi, sabun pel lantai, dan larutan pembersih toilet dibuat dengan senyawa amonia. Bahkan, sebagai larutan pencegah goresan pada kaca dan badan mobil (polish wax).

Produk lainnya

Di antaranya, digunakan dalam proses pembuatan plastic, kain tekstil, dan pewarna rambut. Bahkan, senyawa kimia ini juga kerap dimanfaatkan sebagai penstabil, penetral, dan sumber nitrogen dalam proses pengolahan limbah air, limbah, produksi karet, kertas, obat-obatan, hingga pada industry makanan.

Sarung tangan
Gunakan alat khusus saat memakai pembersih berbahan amonia (kecemedia[dot]com) 

Selain beragam manfaat, bahayanya juga mengancam manusia. Berikut tips supaya terhindari dari bahaya gas amonia. Seperti;

Baca dengan seksama dan ikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan saat menggunakan produk berbahai amonia

Gunakan sarung tangan, masker, pakaian tertutup, bahan kacamata pelindung saat menggunakan produk tersebut guna mencegah iritasi dan keracunan

Buka jendela dan pintu untuk memastikan sirkulasi udara lancar saat membersihkan perabot atau rumah

Hindari mencampur amonia dengan pemutih klorin karena dapat menghasilkan gas beracun yang disebut kloramin

Letakkan produk pembersih rumah di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. ***

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar