Segalanya tentang Inspirasi, Kesehatan & Lifestyle


Kamis, 30 Juli 2020

Tren Olahan Daging Kambing Momen Qurban

| Kamis, 30 Juli 2020
Daging Kambing
Daging Kambing (shopee)

Saat menjelang Idul Adha (Lebaran Qurban), keberadaan stok daging kambing pun meningkat. Olahan menu makanan keluarga pun bernuansa masakan berbahan dasar daging kambing. Mulai dari sate, gulai, iga bakar, dst. Tapi perlu diingat, mengkonsumsi terlalu banyak dapat mengancam kesehatan. Apa saja dampak negatifnya. Berikut beeberapa di antaranya yang perlu dicermati agar menjadikan kewaspadaan bagi Anda.

Tekanan Darah Tinggi

Tak dipungkiri, efek dari konsumsi daging kambing yang kerap muncul yakni naiknya tekanan darah tinggi. Meningkatnya tekanan darah menimbulkan gejala seperti pusing, pening, dan emosi yang tidak stabil. Untuk itu, menghindari hal ini, konsumsi daging kambing sewajarnya.

Sembelit

Dampak buruk lainnya, saat mengkonsumsi daging kambing adalah sembelit. Pasalnya, karena adanya kandungan lemak yang tinggi berakibat pada menghambat kerja dari saluran pencernaan dan dapat mengakibatkan kesulitan buang air besar atau sembelit.

Obesitas

Penyakit obesitas juga dapat terjadi kepada para penikmat daging kambing. Mengapa demikian? Banyaknya kandungan lemak pada daging kambing. Maka dari itu, dengan mengontrol nafsu pada menu masakan daging kambing yang lezat dapat mengurangi resiko ini agar lemak yang menumpuk tidak terlalu banyak di dalam tubuh Anda.

Penyakit Jantung (shopee)

Penyakit Jantung

Lemak yang terdapat pada daging kambing dapat menumpuk apabila konsumsi terlalu banyak atau berlebihan. Terjadinya penimbunan lemak di dalam tubuh berakibat menyerang pembuluh darah. Gejala yang perlu diwaspadai yakni akibat penyempitan ini, kepala terasa pusing. Bila dibiarkan akan berdampak fatal terhadap jantung.

Kolesterol yang Tinggi

Menurut literatur bahwa pada daging kambing terdapat kandungan kolesterol yang cukup tinggi, yaitu 39 mg kolesterol per 100 gram daging. Tentu, akibatnya dapat memicu beragam penyakit pada tubuh manusia yang mengonsumsi masakan dengan olahan berbahan daging kambing. Maka, bijaklah dalam mengonsumsi agar terhindar dari resiko penyakit ini. Makan boleh asal porsinya tidak berlebihan, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Itulah di antara penyakit yang akan mengancam apabila konsumsi olahan daging kambing tidak bijaksana. Artinya, mengonsumsi boleh asal porsinya tidak berlebihan. Lantas, bagaimana jikalau gejala penyakit akibat menyantap masakan berbahan dasar daging kambing?

Biasanya, membludaknya atau menumpuknya pasokan daging qurban menjadikan menu masakan yang nutrisinya tidak terjaga. Artinya apa, biasanya variasi menu masakan tidak komplit nutrisinya sehingga dapat membahayakan kesehatan tubuh Anda.

Untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan usai idul qurban, ada baiknya untuk melakukan olah raga serta mengonsumsi asupan sehat. Berikut ini diantaranya:

Teh Hijau

Kandungan utama yang dimiliki teh hijau yakni antioksidan serta polifenol. Bahan ini, sangat bermanfaat sebagai detoks alami yang fungsinya dapat membuang racun di dalam tubuh. Teh hijau juga memiliki kandungan zat Katekin yang dapat menstimulus metabolisme dalam tubuh. Maka, dari itu konsumsi teh hijau usai menyantap olah daging kambing akan menghambat resiko penyakit. Tentunya, dengan tanpa gula akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam beberapa hari saja.

Apel

Buah yang memiliki kandungan antioksidan ini memiliki rasa yang nikmat. Dalam literasi kesehatan banyak menyebut bahwa Apel memiliki manfaat antara lain memelihara kesehatan jantung, menurunkan tingkat kolesterol hingga menjaga sistem pencernaan yang banyak diakibatkan konsumsi olahan daging yang berlebihan saat Idul Adha. Untuk itu, sediakan buah ini sebagai langkah antisipasi agar keluarga Anda terhindar dari resiko penyakit tersebut.

Oats

Mengonsumsi Oats mampu mengurangi tingkat kolesterol jahat dalam tubuh. Oats juga mampu membuat tubuh Anda merasa kenyang lebih lama sehingga dapat mengatur porsi makan dengan lebih baik.

Dengan dipadukan susu dan buah kian menambah menfaatnya karena mampu menambah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

Seledri
Seledri (shopee)

Seledri  

Terkadang, sayur yang satu ini banyak diabaikan kegunaannya dalam masakan. Namun, dibalik keberadaannya memiliki khasiat untuk menurunkan asam urat. Karena dalam seledri terkandung zat baik antara lain apiol, flavonoid, dan glikosida.

Alpukat

Salah satu manfaat kandungan asam lemak omega-6 dalam Alpukat mampu membakar lemak dalam tubuh. Asam lemak ini juga akan mempercepat proses mengubah lemak menjadi energi untuk tubuh saat beraktifitas dan berolahraga.

Maka, kandungan lemak yang dimiliki olahan daging kambing akan diproses tubuh menjadi energi dengan bantuan Alpukat sehingga tidak mengakibatkan penumpukan/penimbunan lemak dalam tubuh sehingga tidak membahayakan kesehatan terutama jantung.

Selanjutnya, bagaimana mengolah atau memasak olahan daging kambing yang menghiasi dapur Anda agar mengundang selera makan. Berikut resep masakan Gulai Cincang dikutip dari @banususanto untuk Anda:

Gulai Cincang
Gulai Cincang (@banususanto)


Bahan

½ kg daging tetelan (yang ada lemak dan uratnya), potong dadu

1 batang serai digeprek

5 lembar daun jeruk

1,5 liter air

65 cc santan instan

½ sdt asam kaldis

Garam, kaldu bubuk secukupnya

Minyak untuk menumis

Bumbu dihaluskan (diblender):

5 siung bawang merah

3 siung bawang putih

2 butir kemiri

3 buah cabe merah besar

15 cabe rawit merah

1 cm jahe

1 cm lengkuas

2 cm kunyit

1 sdm gula jawa sisir

Cara memasak:

Tumis bumbu halus bersama serai dan daun jeruk hingga matang

Masukkan daging, tumis hingga sedikit berubah warna

Tambahkan air,  didihkan. Masukkan asam jawa, garam, dan kaldu bubuk secukupnya

Masak sampai daging mulai empuk dan kuah mulai menyusut. Bila terlalu kental kuahnya bisa ditambahkan air

Bila daging sudah empuk, masukkan santan, aduk-aduk rata dan lanjutkan memasak 5-10 menit

Matikan api, cicipi dan koreksi rasa. Gulai cincang siap disajikan. ***


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar