Segalanya tentang Inspirasi, Kesehatan & Lifestyle


Rabu, 26 Agustus 2020

Gus Rahmad Guru Besar Sanggar Seni Olah Napas Kundalini Sugeng Waras Mojokerto

| Rabu, 26 Agustus 2020

Gus rahmad
Gus Rahmad (Dok. Pribadi)
Gus Rahmad lahir 19 Agustus 1975 di Trowulan Mojokerto. Masih dalam lingkungan bekas Kerajaan Majapahit. Sejak kecil sudah memiliki tanda-tanda memiliki kemampuan menyembuhkan orang yang menderita sakit. Kakek dan neneknyalah rupanya yang menurunkan ilmu pengobatan tradisional secara langsung melalui trah turun temurun.

Berbekal ilmu yang turun dari kakek dan neneknya itulah Gus Rahmad mencoba ingin mengembangkan dan melestarikan ilmu pengobatan tradisional agar tetap lestari. Untuk itu ia belajar secara langsung kepada kakeknya. Kemudian belajar kepada Abah Mahmud yang memiliki keahlian pengobatan secara alternatif.

Setelah menguasai ilmu pengobatan dan ilmu pernapasan tenaga dalam, maka Gus Rahmad mendirikan Sanggar Seni Olah Napas Kundalini Sugeng Waras di Mojokerto.

Ia sendiri mendirikan sanggar tersebut berawal dari senam pernapasan tenaga dalam. Tujuannya adalah untuk mengembangkan seni pernapasan dan pengobatan yang didirikan 18 Januari 2006.

Dari sinilah ilmunya mulai bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Cukup banyak yang berobat kepadanya, baik melalui pijat maupun dengan membeli ramuan jamu yang diraciknya. Makin lama jumlah orang yang berobat dan tersembuhkan semakin banyak jumlahnya.

Oleh karena itu, bagi warga Mojokerto nama Gus Rahmad sudah tidak asing lagi. Karena memiliki reputasi yang cukup baik dalam hal olah penyembuhan alternatif yang dimiliki leluhurnya. Ia mengamalkan ilmu penyembuhan untuk mengobati masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Khususnya masalah berbagai penyakit.

Kemudian Gus Rahmad mempelajari ilmu baja aura, sufi healing, ilmu tameng wojo, ilmu muhasabah Jawa dengan tujuan untuk mengembangkan energi pengobatan. Upaya tersebut berhasil dan mampu menguasai ilmu tersebut.

Ilmu tersebut pun diamalkan kepada masyarakat sekitar dengan diawali istighosah, kemudian dilakukan pemberian ilmu baja aura, sufi healing, dan tameng wojo. Masyarakat yang menerima ilmu tersebut sangat suka. Oleh karena itu, setiap mengadakan kegiatan pengobatan selalu banyak dihadiri masyarakat setempat.

Selanjutnya, Gus Rahmad mempelajari ilmu tusuk jari yang kini sudah diajarkan kepada anak-anak sekola melalui pelatihan. Kemudian mempelajari ilmu pengobatan dengan media telur, buka aura dan pengobatan. Ilmu tersebut merupakan aplikasi dari pemanfaatan energi sehingga mampu menyempurnakan ilmu yang selama ini dimiliki berasal dari kakek dan Abah Mahmud.

Rupanya Gus Rahmad suka belajar ilmu pengobatan, oleh karena itu belajar kepada Perguruan Aura Nusantara guna mewarnai ilmu yang selama ini dimiliki. Hasilnya memang lumayan bagus. Karena setelah dipraktekkan mampu menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Pasiennya sekarang bukan hanya warga Mojokerto saja, melainkan juga berasal dari luar Pulau Jawa.  Yaitu Irian Jaya, Kalimantan dan Jatim.

Keahliannya mengobati masyarakat dan memiliki ilmu alternatif tradisional menjadikan Gus Rahmad meraih Anugerah Posmo Award 2017. ***

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar