Segalanya tentang Inspirasi, Kesehatan & Lifestyle


Kamis, 27 Agustus 2020

Menelusuri Jejak Penghasil Kacang Termahal Macadamia di Indonesia

| Kamis, 27 Agustus 2020

Kacang macadamia
Kacang Macadamia (shopee)

Tahukah Anda, kacang termahal di dunia. Ternyata posisi itu dinobatkan kepada Kacang Macadamia. Padahal selama ini, tak jarang banyak warga +62 yang mengatakan bahwa kacang termahal adalah Kacang Almond.

Dikutip dari bobo[dot]grid[dot]id pada akhir tahun 2019 merilis bahwa Kacang Macadamia yang sudah melalui proses pengolahan tercatat satu kemasan berukuran satu pon (0,45 kilogram) harganya bisa mencapai Rp 350 ribu.

Dari pencarian informasi, dikutip dari mongabay[dot]co[dot]id bahwa kacang ini ditemukan pertama kali oleh botanis Jerman-Australia bernama Ferdinand von Mueller pada 1857. Nama Macadamia untuk menghormati guru medis ahli kimia bernama John Macadam.

Dari penemuan inilah, kacang ini makin digemari dan viral. Macadamia integrifolia dan Macadamia tetraphylla bisa dikonsumsi dan buah dimakan mentah. Selain itu, kacang ini pun dapat diolah sebagai bahan pembuat kue, campuran es krim hingga campuran coklat.

Kacang ini biasa berwarna hijau gelap dengan permukaan licin. Buah muncul dari salah satu ketiak daun pada ranting-ranting kecil. Ukuran dan bentuk buah mirip dengan duku dengan tempurung keras.

Dikarenakan rasanya yang nikmat, kacang ini juga sudah mulai dibudidayakan di Indonesia. Dikutip dari gonutify[dot]com, seorang insinyur peneliti, yakni Bapak Suyanto Kartoseowarno mengatakan bahwa pada tahun 1971, bibit kacang tersebut di bawa dari Hawaii ke Indonesia.

Bibit yang diketahui sebagai Kacang Termahal di Dunia ini akhirnya ditanam di Kebun Kopi Blawan, Bondowoso, Jatim sebanyak 105 pohon. Pertumbuhan tanaman tersebut di ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut masih cukup bagus dan menghasilkan buah yang cukup lebat.

Sementara, di Sulawesi Macadamia dapat ditemukan di sekitar pesisir Kompleks Danau Malili-Danau Matano, Mahalona dan Towuti. Namun, tidak banyak informasi mengenai hildebrandii ini. Bahkan, penemuan di alam liar baru oleh tim peneliti melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kebun Raya Bogor, dan Kebun Raya Enrekang pada 2014.

Menelusuri keberadaan Macadamia di Sulawesi, menurut peneliti tak ubahnya mengurai benang sistem ekologi dan sejarah terbentuk pulau ini, yakni karena pecahan benua Gondwana yang sebagian besar di Benua Australia.

Kacang ini dikenal sebagai bahan utama makanan penutup karena rasanya yang seperti mentega. Harga kacang ini hampir dua kali lipat kacang lainnya, seperti Almond dan setiap tahun harganya meningkat.

Dari 10 spesies tumbuhan Macadamia, hanya ada dua spesies yang dapat menghasilkan kacang dengan harga selangit.

Proses sebuah pohon bisa menghasilkan kacang memakan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 7 sampai 10 tahun untuk mulai menumbuhkannya.

Di Australia bagian timur laut, kacang ini banyak dinikmati masyarakat Aborigin. Mereka menyebut pohon ini “Kindal Kindal”.

Awal mula kacang ini dibudidayakan untuk diperjualbelikan justru bukan di Australia, melainkan di Hawaii.

Tumbuhan ini memang butuh banyak air hujan, tanah yang subur, dan cuaca yang hangat, sesuai dengan iklim di Hawaii.


Selain di Australia dan Hawaii, tumbuhan ini juga dibudidayakan di Amerika Latin dan Afrika Selatan.

Keistimewaan kacang ini dikenal oleh pecinta kuliner karena memiliki kandungan lemak yang banyak, bahkan kandungannya lebih banyak dari kacang lainnya.

Kelebihan lainnya, lemak dalam kacang itu bebas kolesterol dan mengandung asam palmitoleic. Asam ini baik untuk metabolisme tubuh dan membantu mengendalikan kadar insulin. Kacang ini juga rendah gula sehingga sering dijadikan bahan makanan sehat.

Tidak hanya itu, biji kacang ini bisa menghasilkan minyak hingga sampai 80 persen. Nantinya, minyak tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik dan juga menjadi bahan alternatif untuk membuat pelembab kulit.

Dan masih banyak manfaat kesehatan lainnya yang tak kalah pentingnya, seperti dikutip dari gonutify[dot]com:

Penyakit Jantung

Centers for Disease Control anda Prevention (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa penyakit jantung menyebabkan 1 dari setiap 4 kematian di negara tersebut. Ini adalah penyebab utama kematian bagi pria dan wanita. Studi menemukan bahwa makan Kacang Macadamia dapat menurunkan factor resiko penyakit jantung.

Sebagai contoh, sebuah penelitian pada tahun 2007 kepada seorang pria dengan kolesterol tinggi menemukan bahwa setelah 4 minggu mengonsumsi Kacang Macadamia, mereka memiliki faktor resiko lebih rendah untuk penyakit arteri coroner. Pada tahun 2015, sebuah tinjauan penelitian menemukan bahwa memakan kacang pohon apapun dapat menurunkan kolesterol total, lipoprotein densitas rendah, atau kolesterol jahat dan trigliserida.

Mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda seperti yang ada di dalam kacang dapat meningkatkan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL), atau kolesterol baik, menurut beberapa penelitian. Studi jangka panjang lainnya pada orang-orang di Swedia juga menemukan bahwa mengonsumsi kacang-kacangan dapat dikaitkan dengan resiko rendah atrial fibrilasi  dan gagal jantung.

Resiko Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik adalah sebuah kondisi yang dapat meningkatkan resiko diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Sindrom ini termasuk seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah, trigliselida tinggi, dan lemak perut yang berlebihan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa MUFA, seperti yang terdapat dalam Kacang Macadamia dapat membantu menurunkan resiko sindrom metabolik atau setidaknya mengurangi efeknya pada orang yang sudah terkena sindrom tersebut.

Mencegah Kanker

Kandungan jenis vitamin E sejumlah besar yang disebut tocotrienols. Tocotrienols  memang memiliki kemampuan anti kanker yang kuat, menurut beberapa penelitian. Kacang ini juga mengandung senyawa flavonoid, yang dapat melawan kanker dengan menghancurkan radikal bebas yang merusak di dalam tubuh.

Melindungi Otak

Tocotrienols dalam kacang ini juga memiliki efek untuk melindungi otak. Satu studi menemukan bahwa suplemen yang kaya tocotrienols dapat membantu melindungi sel-sel otak dari efek glutamat, yang mungkin memainkan peran dalam pengembangan penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa asam oleat, salah satu lemak tak jenuh tunggal utama yang terdapat dalam Kacang Macadamia, dapat melindungi otak dari jenis stres oksidatif tertentu.

Mencegah Penambaha Berat Badan

Kacang Macadamia dan minyaknya adalah beberapa sumber asam palmitoleat terkaya, lemak tak jenuh tunggal yang juga disebut omega-7. Para peneliti dalam satu studi memberi asam palmitoleat pada domba selama 28 hari, dan hasilnya menunjukkan pengurangan kenaikan berat badan sebesar 77 persen. Studi lain menunjukkan bahwa memberi makan minyak Kacang Macadamia kepada seekor tikus sebagai suplemen, hasilnya mengurangi ukuran sel lemak mereka setelah 12 minggu. ***

 

 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar