Kacang Macadamia (shopee) |
Tahukah Anda, kacang termahal di dunia. Ternyata posisi itu dinobatkan kepada Kacang Macadamia. Padahal selama ini, tak jarang banyak warga +62 yang mengatakan bahwa kacang termahal adalah Kacang Almond.
Dikutip dari
bobo[dot]grid[dot]id pada akhir tahun 2019 merilis bahwa Kacang Macadamia yang
sudah melalui proses pengolahan tercatat satu kemasan berukuran satu pon (0,45
kilogram) harganya bisa mencapai Rp 350 ribu.
Dari pencarian
informasi, dikutip dari mongabay[dot]co[dot]id bahwa kacang ini ditemukan
pertama kali oleh botanis Jerman-Australia bernama Ferdinand von Mueller pada
1857. Nama Macadamia untuk menghormati guru medis ahli kimia bernama John
Macadam.
Dari penemuan
inilah, kacang ini makin digemari dan viral. Macadamia integrifolia dan Macadamia
tetraphylla bisa dikonsumsi dan buah dimakan mentah. Selain itu, kacang ini
pun dapat diolah sebagai bahan pembuat kue, campuran es krim hingga campuran
coklat.
Kacang ini
biasa berwarna hijau gelap dengan permukaan licin. Buah muncul dari salah satu
ketiak daun pada ranting-ranting kecil. Ukuran dan bentuk buah mirip dengan
duku dengan tempurung keras.
Dikarenakan rasanya
yang nikmat, kacang ini juga sudah mulai dibudidayakan di Indonesia. Dikutip dari
gonutify[dot]com, seorang insinyur peneliti, yakni Bapak Suyanto Kartoseowarno
mengatakan bahwa pada tahun 1971, bibit kacang tersebut di bawa dari Hawaii ke
Indonesia.
Bibit yang
diketahui sebagai Kacang Termahal di Dunia ini akhirnya ditanam di Kebun Kopi
Blawan, Bondowoso, Jatim sebanyak 105 pohon. Pertumbuhan tanaman tersebut di
ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut masih cukup bagus dan
menghasilkan buah yang cukup lebat.
Sementara,
di Sulawesi Macadamia dapat ditemukan di sekitar pesisir Kompleks Danau
Malili-Danau Matano, Mahalona dan Towuti. Namun, tidak banyak informasi
mengenai hildebrandii ini. Bahkan,
penemuan di alam liar baru oleh tim peneliti melibatkan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kebun Raya Bogor, dan Kebun Raya Enrekang pada
2014.
Menelusuri keberadaan
Macadamia di Sulawesi, menurut peneliti tak ubahnya mengurai benang sistem
ekologi dan sejarah terbentuk pulau ini, yakni karena pecahan benua Gondwana
yang sebagian besar di Benua Australia.
Kacang ini
dikenal sebagai bahan utama makanan penutup karena rasanya yang seperti
mentega. Harga kacang ini hampir dua kali lipat kacang lainnya, seperti Almond
dan setiap tahun harganya meningkat.
Dari 10
spesies tumbuhan Macadamia, hanya ada dua spesies yang dapat menghasilkan
kacang dengan harga selangit.
Proses sebuah
pohon bisa menghasilkan kacang memakan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 7
sampai 10 tahun untuk mulai menumbuhkannya.
Di Australia
bagian timur laut, kacang ini banyak dinikmati masyarakat Aborigin. Mereka menyebut
pohon ini “Kindal Kindal”.
Awal mula
kacang ini dibudidayakan untuk diperjualbelikan justru bukan di Australia,
melainkan di Hawaii.
Tumbuhan ini
memang butuh banyak air hujan, tanah yang subur, dan cuaca yang hangat, sesuai
dengan iklim di Hawaii.
Keistimewaan
kacang ini dikenal oleh pecinta kuliner karena memiliki kandungan lemak yang banyak,
bahkan kandungannya lebih banyak dari kacang lainnya.
Kelebihan lainnya,
lemak dalam kacang itu bebas kolesterol dan mengandung asam palmitoleic. Asam ini baik untuk
metabolisme tubuh dan membantu mengendalikan kadar insulin. Kacang ini juga
rendah gula sehingga sering dijadikan bahan makanan sehat.
Tidak hanya
itu, biji kacang ini bisa menghasilkan minyak hingga sampai 80 persen. Nantinya,
minyak tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik dan juga menjadi
bahan alternatif untuk membuat pelembab kulit.
Dan masih
banyak manfaat kesehatan lainnya yang tak kalah pentingnya, seperti dikutip
dari gonutify[dot]com:
Penyakit Jantung
Centers for
Disease Control anda Prevention (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa penyakit
jantung menyebabkan 1 dari setiap 4 kematian di negara tersebut. Ini adalah
penyebab utama kematian bagi pria dan wanita. Studi menemukan bahwa makan
Kacang Macadamia dapat menurunkan factor resiko penyakit jantung.
Sebagai contoh,
sebuah penelitian pada tahun 2007 kepada seorang pria dengan kolesterol tinggi
menemukan bahwa setelah 4 minggu mengonsumsi Kacang Macadamia, mereka memiliki faktor
resiko lebih rendah untuk penyakit arteri coroner. Pada tahun 2015, sebuah
tinjauan penelitian menemukan bahwa memakan kacang pohon apapun dapat
menurunkan kolesterol total, lipoprotein densitas rendah, atau kolesterol jahat
dan trigliserida.
Mengganti lemak
jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda seperti yang ada di
dalam kacang dapat meningkatkan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL), atau
kolesterol baik, menurut beberapa penelitian. Studi jangka panjang lainnya pada
orang-orang di Swedia juga menemukan bahwa mengonsumsi kacang-kacangan dapat
dikaitkan dengan resiko rendah atrial
fibrilasi dan gagal jantung.
Resiko Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik
adalah sebuah kondisi yang dapat meningkatkan resiko diabetes, stroke, dan
penyakit jantung. Sindrom ini termasuk seperti tekanan darah tinggi, gula darah
tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah, trigliselida tinggi, dan lemak perut
yang berlebihan.
Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa MUFA, seperti yang terdapat dalam Kacang Macadamia dapat
membantu menurunkan resiko sindrom metabolik atau setidaknya mengurangi efeknya
pada orang yang sudah terkena sindrom tersebut.
Mencegah Kanker
Kandungan jenis
vitamin E sejumlah besar yang disebut tocotrienols.
Tocotrienols memang memiliki kemampuan anti kanker yang
kuat, menurut beberapa penelitian. Kacang ini juga mengandung senyawa flavonoid, yang dapat melawan kanker
dengan menghancurkan radikal bebas yang merusak di dalam tubuh.
Melindungi Otak
Tocotrienols dalam kacang ini juga memiliki efek
untuk melindungi otak. Satu studi menemukan bahwa suplemen yang kaya tocotrienols dapat membantu melindungi
sel-sel otak dari efek glutamat, yang mungkin memainkan peran dalam
pengembangan penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Penelitian pada
tikus menunjukkan bahwa asam oleat, salah satu lemak tak jenuh tunggal utama
yang terdapat dalam Kacang Macadamia, dapat melindungi otak dari jenis stres
oksidatif tertentu.
Mencegah Penambaha Berat Badan
Kacang Macadamia
dan minyaknya adalah beberapa sumber asam palmitoleat terkaya, lemak tak jenuh
tunggal yang juga disebut omega-7. Para peneliti dalam satu studi memberi asam
palmitoleat pada domba selama 28 hari, dan hasilnya menunjukkan pengurangan
kenaikan berat badan sebesar 77 persen. Studi lain menunjukkan bahwa memberi
makan minyak Kacang Macadamia kepada seekor tikus sebagai suplemen, hasilnya
mengurangi ukuran sel lemak mereka setelah 12 minggu. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar