1 Muharram bertepatan dengan 20 Agustus 2020 |
1 Muharram
adalah hari pertama dalam kalender hijriyah dan ditetapkan bahwa 1 Muharram
sebagai tahun baru Islam. Sejarah awal tahun ini ditandai dengan peristiwa
besar berupa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekkah ke Madinah
pada tahun 622 Masehi. Hal tersebut menjadikan sebuah penamaan kalender Islam.
Sebelum zaman
Nabi Muhammad SAW, masyarakat Arab tidak menggunakan sistem kalender tahunan
untuk memperingati suatu peristiwa. Mereka hanya menggunakan sistem hari dan
bulan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang
lahir pada tahun Gajah, masyarakat Arab tidak menggunakan angka dalam
menentukan tahun.
Setelah sahabat
Nabi Muhammad SAW, mulai dari Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Thalhan
bin Ubaidillah berdiskusi untuk menentukan sistem kalender Islam. Akhirnya disepakati,
usul Ali bin Abi Thalib yang mengusulkan kalender hijriyah Islam dimulai dari
peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
Sejarah 1
Muharram singkatnya menjadikan kalender ini sebagai sistem penanggalan
sehari-hari dengan menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya.
Bulan Muharram
merupakan bulan penuh keberkahan dan rahmat karena bermula dari bulan inilah
berlakunya segala kejadian alam. Bulan ini juga merupakan bulan yang penuh
jejak sejarah, dibuktikan dengan banyak peristiwa yang berlaku sebagai bukti
kekuasaan dan kasih sayang Allah kepada ciptaanNya.
Pada bulan
ini pula, Allah menganugerahkan mukjizat kepada nabi-nabiNya sebagai bentuk
penghormatan kepada mereka juga limpahan karunianya yang terbesar ialah ampunan
dan keridhaan bagi hambaNya.
Tidak hanya
itu, Muharram juga merupakan satu-satunya bulan yang teristimewa karena
banyaknya peristiwa penuh makna di bulan ini. Di samping ganjaran pahala yang
besar bagi siapa saja yang memanfaatkan bulan ini untuk beribadah, seperti
dalam satu hadist. “Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram),
maka Allah memberi kepadanya pahala sepuluh ribu malaikat dan juga akan diberi
pahala sepuluh ribu orang berhaji dan berumrah dan sepuluh orang mati syahid. Dan
barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka Allah akan
menaikkan dengan tiap anak rambut satu derajat. Barangsiapa yang memberi buka
puasa pada semua umat Muhammad SAW dan mengenyangkan perut mereka. “Sahabatpun
bertanya, “Ya Rasulullah, Allah telah melebihkan hari Asyura, dan menjadikan bukit
dari lain-lain hari?”, jawab Rasulullah, “Benar, Allah telah menjadikan langit
dan bumi pada hari Asyura, dan menjadikan bukit-bukit pada hari Asyura dan menjadikan
laut pada hari Asyura dan menjadikan Lauh Mahfudz dan Qalam pada hari Asyura
dan juga menjadikan Adam dan Hawa pada hari Asyura, dan menjadikan surga dan
neraka serta memasukkan Adam ke surge pada hari Asyura, dan Allah
menyelamatkannya dari api pada hari Asyura dan menyembuhkan dari bala pada Nabi
Ayyub. Pada hari Asyura juga Allah memberi taubat kepada Adam dan diampuni dosa
Nabi Daud, juga kembalinya Kerajaan Nabi Sulaiman pada hari Asyura dan kiamat
akan terjadi pada hari Asyura”.
Maka pada
hari itu (10 Muharram) Nabi Adam dan Nabi Nuh as berpuasa karena bersyukur
kepada Allah karena hari itu merupakan hari taubat mereka diterima oleh Allah
setelah berates-ratus tahun lamanya memohon ampunan. Pada hari itu juga, hari
pembebasan bagi orang-orang Islam yang telah sekian lama dihukum oleh Fir’aun,
dimana hari itu mereka diselamatkan dari kejahatan dan kedzaliman Fir’aun yang
selama ini mengancam agam dan menggugat iman mereka. Dengan tenggelamnya Fir’aun,
Haman, Qarun, dan istana mereka berarti berakhirnya berakhirlah sudah
kedzaliman musuh-musuh Allah buat masa itu. Terselamatlah tentara Nabi Musa
dari musuh dengan mukjizat yang Allah berikan, maka mereka berpuasa karena
kesyukuran yang tidak terhingga kepada Allah SWT.
Pada 10
Muharram, sejarah berlabuhnya perahu Nabi Nuh as karena banjir yang melanda
seluruh alam, hanya ada 40 keluarga termasuk manusia binatang saja yang selamat
dari banjir tersebut.
Nabi Ibrahim
juga dilahirkan pada 10 Muharram dan diangkat sebagai kekasih Allah dan juga
hari dirinya diselamatkan dari api yang dinyalakan oleh Raja Namrud. Nabi Ibrahim
diberi penghormatan dengan Allah memerintahkan kepada api supaya menjadi sejuk
dan tidak membakar Nabi Ibrahim. Maka terselamatkanlah Nabi Ibrahim dari
angkara murka dan kekejaman Namrud.
Pada 10
Muharram ini juga Allah menerima taubat Nabi Daud karena merampas istri orang
walaupun dirinya sudah ada 99 orang istri. Oleh karena Nabi Daud telah
menjadikan si suami rasa kecil hati, maka Allah turunkan dua malaikat menyamar
sebagai manusia untuk menegur dan menyindir atas perbuatan Nabi Daud. Dengan itu,
sadarlah Nabi Daud atas perbuatannya dan memohon ampun kepada Allah. Sebagai penghormatan
kepada Nabi Daud as, maka Allah memberikan ampunannya pada 10 Muharram.
Pada 10
Muharram ini pula, Allah mengangkat Nabi Isa ke langit, dan menukarkan Nabi Isa
dengan Yahuza. Ini merupakan satu penghormatan kepada Nabi Isa daripada
kejahatan kaun Bani Israel.
Allah juga
telah menyelamatkan Nabi Musa dari kekejaman Fir’aun. Allah juga mengeluarkan
Nabi Yunus as dari perut ikan setelah berada selama 40 hari di dalamnya. Allah telah
memberikan hukuman secara tidak langsung kepada Nabi Yunus dengan cara ikan Nun
menelannya.
Allah pun
mengembalikan Kerajaan Nabi Sulaiman as pada 10 Muharram sebagai penghormatan
kepadanya. Dengan itu, mereka berpuasa dan beribadah kepada Allah sebagai tanda
bersyukur kepada Allah SWT. Nabi SAW telah bersabda dengan maksudnya: “Saya
dahulu telah menyuruh kamu berpuasa sebagai perintah wajib puasa Asyura, tetapi
kini terserahlah kepada siapapun yang suka berpuasa, maka dibolehkan berpuasa
dan barangsiapa yang tidak menyukainya boleh meninggalkannya”.
Begitulah
sabda Rasulullah bahwa puasa pada hari Asyura ini sangat dianjurkan. Kalau tidak
memberatkan umatnya, maka akan diwajibkannya. Oleh karena takut memberatkan,
maka hukumnya sunnah.
Muharram merupakan
bulan yang mulia di sisi Allah SWT dengan beberap keutamaan yang dimilikinya. Berikut
tiga keutamaan, merilis bersamadakwah[dot]net:
Bulan Haram
Bulan
Muharam merupakan salah satu bulan haram. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu. (QS. At Taubah : 36)
Empat bulan
haram yang dimaksud dalam Surat At Taubah ayat 36 ini adalah bulan Dzulqidah, Dzulhijjah,
Muharram dan Rajab.
Ashurul
haram (bulan haram), termasuk bulan Muharram ini adalah bulan yang dimuliakan
Allah. Bulan-bulan ini memiliki kesucian, dan karenanya menjadi bulan pilihan.
Di antara bentuk kesucian dan kemuliaan bulan-bulan ini adalah kaum muslimin
dilarang berperang, kecuali terpaksa; jika diserang oleh kaum kafir. Kaum
muslimin juga diingatkan agar lebih menjauhi perbuatan aniaya pada bulan haram.
Bulan Allah
Keutamaan
bulan Muharram yang kedua adalah, bulan ini disebut sebagai syahrullah (bulan
Allah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Puasa yang paling
utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu
Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat
malam.” (HR. Muslim)
Az
Zamakhsyari menjelaskan, ”Bulan Muharram disebut syahrullah (bulan Allah),
disandarkan pada lafazh jalalah ’Allah’ untuk menunjukkan mulia dan agungnya
bulan ini. Sebagaimana kita menyebut ’Baitullah’ (rumah Allah) atau ’Ahlullah’
(keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan
tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan
pada bulan ini.”
Sedangkan Al
Hafizh Abul Fadhl Al ’Iraqiy menjelaskan, Muharram disebut syahrullah karena
pada bulan ini diharamkan pembunuhan dan ia merupakan bulan pertama dalam
setahun.
Waktu Puasa Tasu’a dan Asyura
Kemuliaan
ketiga dari bulan ini adalah, disunnahkannya puasa tasu’a dan ayura. Bahkan
puasa tasu’a dan asyura serta puasa sunnah lainnya (senin kamis, ayamul bidh,
puasa daud), nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Puasa yang paling utama setelah puasa
Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam”. (HR. Muslim)
Secara
khusus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan keutamaan puasa
asyura dalam sabdanya : “Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau
menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim)
Sedangkan
mengenai puasa tasu’a, Rasulullah berazam untuk menjalankannya, meskipun beliau
tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum Muharam tiba. Lalu para sahabatnya
menjalankan puasa tasu’a seperti keinginan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam: “Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan
berpuasa pada hari tasu’a (kesembilan).” (HR. As-Suyuthi dari Ibnu Abbas,
dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’).
Itulah di
antara keistimewaan dan hikmah dari bulan Muharram yang perlu menjadi renungan
dan refleksi untuk meningkatkan ketaqwaan serta rasa syukur kepada Allah SWT
atas kasih sayang yang dilimpahkan kepada umatnya termasuk kita yang sedang
memperingatinya pada Kamis, 20 Agustus 2020 ini dengan beragam amalan dan
ibadah. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar