Segalanya tentang Inspirasi, Kesehatan & Lifestyle


Senin, 21 September 2020

Diet Alkali Penetral Bahaya pH Tubuh Asam Penyebab Segala Penyakit

| Senin, 21 September 2020

Nanas salah satu makanan dengan pH 8,5 (shopee) 

Diet alkali atau maknai lain dari metode konsumsi makanan dengan pengaturan pola makan untuk menyeimbangkan pH dalam tubuh, yakni dengan lebih banyak mengonsumsi makanan bersifat alkali (basa) setiap hari.

Melansir alodokter[dot]com, dasar dari teori diet alkali adalah bahwa tubuh rentan terhadap penyakit dikarenakan mengonsumsi makanan yang bersifat asam. Teori diet ini menyebutkan bahwa makanan yang bersifat asam seperti daging, gandung, gula rafinasi, dan makanan olahan akan memicu tubuh menghasilkan asam tidak baik bagi kesehatan. Sebaliknya, makanan yang bersifat alkali atau basa dianggap sebagai pelindung, dan dengan menekankan pola makan dengan makanan bersifat basa dapat menjaga kesehatan tubuh.

Diet alkali diklaim dapat membantu menurunkan berat badan, memperlambat penuaan, dan membantu mengendalikan penyakit kronis seperti diabetes, arthritis, dan bahkan kanker.

Melansir liputan6[dot]com, makanan kaya alkali dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Makanan itu, dapat menyehatkan tubuh secara menyeluruh. Selain itu, manfaat lain dari makanan dengan kandungan itu dapat menyeimbangkan kadar pH dan mengoptimalkan kemampuan tubuh menyerap vitamin dan mineral.

Berikut buah-buahan tinggi kandungan alkali:

Lemon, buah yang kaya oksigen. Makanan ini mengandung alkali yang sangat baik untuk meredakan batuk, pilek, dan flu.

Semangka, dengan kadar air yang tinggi, buah semangka dapat berfungsi sebagai diuretik. Semangka dapat memberikan energi instan.

Kiwi, buah kaya flavonoid yang mempromosikan pH basa dan memberikan lebih banyak energi untuk tubuh.

Pepaya, buah ini dapat membersihkan usus dan mengatur gerakan usus. Bahkan pepaya dapat membantu membersihkan ginjal.

Nanas, buah kaya vitamin A, B, dan C, serta antioksidan. Buah ini mengatur darah, dan menurunkan tekanan darah serta mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler. ***

 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar