Buah dan kacang-kacangan mengandung kadar pH basa (IG) |
Menurut para peneliti dari University of California di San Diego, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bersifat basa dibanding asam. Merilis idntimes[dot]com, bahwa rasio antara makanan yang bersifat basa dan asam adalah 3:1 saran laman Healthline. Apabila tidak, urine kita akan terlalu asam dan membuat ginjal bekerja terlalu keras.
Bukan berarti
kita dilarang mengonsumsi makanan yang bersifat asam. Tetapi, jumlahnya
disarankan agar tidak terlalu banyak, terlebih bagi orang yang memiliki lambung
sensitif. Sementara, minuman yang bersifat asam dan memiliki pH rendah seperti kopi,
soda dan jus yang diberi tambahan pemanis harus dihindari.
Seperti yang
sudah dijelaskan, makanan yang bersifat asam buruk bagi tulang, lambung dan
ginjal. Oleh karena itu, kamu perlu mengimbanginya dengan makanan yang bersifat
basa. Makanan yang bersifat basa memiliki pH di atas 7. Dan tubuh manusia
cenderung bersifat basa, merilis laman Medical News Today yakni, dengan pH
rata-rata 7,4.
Makanan yang
bersifat basa memiliki beberapa efek positif bagi tubuh. Di antaranya adalah
memperbaiki kinerja ginjal, membantu menurunkan berat badan, mencegah penyakit
jantung, kanker dan osteoporosis. Selain itu, makanan yang bersifat basa akan
meningkatkan kinerja otak dan mengurangi sakit punggung.
Merujuk pada
penjelasan di atas, kondisi tubuh terlalu asam bisa jadi menjadi penyebab
beragam penyakit antara lain obesitas, kolesterol tinggi, asam urat tinggi,
darah tinggi (hipertensi), stroke, serta aneka penyakit autoimun seperti
diabetes, kanker, dan lain-lain dipicu oleh pH darah dan jaringan yang terlalu
asam.
Ketidakseimbangan
asam basa sebagai penyakit sebenarnya bukan suatu konsep baru. Dr. William
Howard Hay, salah seorang perintis pola makan Food Combining, dalam bukunya “A
New Health Era” yang pertama kali diluncurkan tahun 1933 telah menyinggung soal
itu.
Katanya, penyebab
hampir semua penyakit adalah akibat ototoksikasi atau keracunan diri sendiri,
akibat akumulasi asam yang berlebihan di dalam tubuh. Dr. Theodore A. Baroody
dalam bukunya “Alkalize or Die” juga mengatakan bahwa akar penyebab semua
penyakit yang tak terhitung jumlahnya itu adalah sama. Terlalu banyak ampas
asam dalam jaringan tubuh.
Bahkan,
Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya, “Panasnya
buah yang satu ini (kurma) akan dihilangkan (dinetralkan) oleh dinginnya buah
yang lain (melon) dan buah yang satu ini (melon) akan dihilangkan oleh panasnya
buah yang lain (kurma)”.
Selanjutnya,
Abdullah bin Ja’far meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah memakan buah
mentimun dengan kurma matang.
Hadist tersebut
tersiratkan bahwa pentingnya menyeimbangkan menu. Dengan kata lain, yakni
menyeimbangkan pH tubuh. Seperti dimaknai Dr.Suwardi Sukri, Dokter Integratif
Medicine dikutip dari minanews[dot]net bahwa panasnya buah kurma, di dalam ilmu
natural panas diartikan sebagai simbol asam, karena banyak mengandung kalori. Sementara
dinginnya buah melon sebagai basa, karena melon buah yang banyak mengandung
air.
Inti hadist
di atas, dimaknainya bahwa bagaimana pH tubuh harus diseimbangkan. Sungguh luar
biasa ajaran Rasulullah ini.
Menjaga Keseimbangan Asam Basa
Tubuh kita
hanya dapat menyerap mineral dan zat-zat gizi lainnya dengan baik apabila
pH-nya seimbang. Meskipun kita cukup menyantap makanan, jika pH tidak seimbang,
tubuh tetap tidak bisa menyerap gizinya.
Kebanyakan orang
sekarang mengalami asidosis (asam berlebihan) daripada alkalosis (basa
berlebihan). Salah satu penyebab asidosis adalah pola makan buruk.
Terlalu banyak
menyantap makanan pembentuk asam, seperti produk hewani (daging, telur, susu,
dll), makanan olahan (tepung yang dipucatkan, gula pasir), kopi, dan minuman
soda. Sementara itu, terlalu sedikit menyantap makanan pembentuk basa seperti
sayuran segar.
Kondisi manusia
yang cenderung berlebihan memakai obat-obatan dan gula sintesis, yang juga
merupakan pembentuk asam. Cara terbaik mengoreksi kelebihan asam dalam tubuh
adalah melakukan pembersihan.
Caranya,
terapkan pola makan pembentuk lingkungan basa di dalam tubuh. Pengaruh keasam-basaan
suatu makanan terhadap tubuh tidak ada hubungannya dengan rasa asam atau pH aktual
makanan.
Contoh,
jeruk nipis rasanya asam, tetapi elemen-elemen yang ditinggalkan dalam tubuh
setelah jeruk nipis dicerna dan diserap tubuh adalah elemen-elemen pembentuk
basa. Sebaliknya, daging yang rasanya tidak asam sama sekali, setelah dicerna
akan meninggalkan residu yang sangat asam di dalam tubuh. Semua produk hewani
termasuk makanan pembentuk lingkungan asam.
Dikutip dari
idntimes[dot]com, bahwa apabila mayoritas buah memiliki kadar pH rendah dan
bersifat asam, maka rata-rata sayuran tidak terlalu asam dan condong netral. Kebanyak,
sayuran memiliki pH 5,0-6,0. Misalnya, kubis (pH 5,2-6,8), asparagus (pH
6,0-6,7), brokoli (pH 6,3-6,85), mentimun (pH 5,12-5,78) dan kentang (pH
5,4-5,9).
Jika sayuran
di atas adalah sayuran segar, berbeda lagi dengan sayuran yang difermentasi
atau diolah. Sayuran yang difermentasi memiliki pH yang lebih rendah dan lebih
asam. Misalnya, acar mentimun (pH 3,2-3,7), buah zaitun yang difermentasi (pH
3,6-4,6), artichoke yang dikalengkan (pH 4,3-4,6) dan saus tomat (pH 3,5-4,7).
Di antara
makanan bersifat asam antara lain kopi (pH4,5-6,0), jus cranberry (pH 2,3-2,5),
jus anggur (pH 3,3), jus apel (3,35-4,0), dan jus jeruk (pH 3,3-4,2).
Minuman yang
terlalu asam bisa menyebabkan iritasi lambung, perut menjadi tidak nyaman dan
beberapa efek negative lain. Untuk mengimbangi kondisi ini, kamu perlu menambah
asupan makanan yang bersifat basa. Misalnya susu, yogurt, kacang-kacangan, ikan
hingga telur.
Dilansir dari
Boldsky, berikut beberapa tanda sederhaa yang bisa menunjukkan tubuh
terakumulasi asam:
Tulang mudah rapuh
Kadar asam
yang terlalu banyak memenuhi tubuh membuat tulang mudah rapuh. Bila ini yang
terjadi, maka harus menambah asupan mineral dan kalsium untuk memperkuat
tulang.
Mudah lelah
Setiap saat
mikroorganisme dalam tubuh akan berkembang biak adna memperbanyak asam dalam
tubuh yang menguntungkan mereka. Hal ini akan melemahkan sistem kekebalan tubuh
yang membuat mudah lelah sepanjang waktu.
Berat badan melonjak drastic
Ketika kadar
asam berlebihan, maka ginjal dan usus akan berjuang menyingkirkan mereka. Dan ketika
gagal maka jaringan lemak akan menumpuk di beberapa bagian tubuh yang memiliki
kadar asam paling banyak.
Jerawat
Adanya jerawat
menjadi tanda bahwa tubuh berada pada tahap terlalu asam. Racun-racun dalam
tubuh berkumpul di beberapa titik tubuh karena kadar asam yang terlalu tinggi.
Insomnia
Gangguan tidur
satu ini kerap disepelekan oleh sebagian orang. Padahal insomnia adalah salah
satu gejala tubuh yang terlalu asam. Hal ini turut memicu gangguan metabolisme
yang efeknya akan dirasakan dikemudian hari.
Masalah gigi
Kadar kalsium
di gigi Anda akan menurun seiring dengan meningkatkan kadar asam dalam tubuh. Hal
ini menyebabkan masalah pada gigi seperti lubang hingga masalah gusi.
Badan pegal
Kondisi tubuh
terasa pegal padahal aktifitas yang dilakukan tidak terlalu berat. Ini sebagai
pertanda kadar asam dalam tubuh begitu tinggi. Hal ini menghambat oksigen yang
masuk ke dalam otot sehingga otot mengkerut dan memicu rasa pegal.
Melansir liputan6[dot]com,
jika kadar asam sedang tinggi. Berikut deretan makanan yang dapat
menetralkannya:
Sayuran
Sayur-sayuran
adalah salah satu yang terbaik untuk mengurangi keasaman di lambung. Kebanyakan
sayuran memiliki tingkat alkali yang tinggi, seperti kedelai, kecambah, kacang
lima, kembang kol, brokoli, bayam, lobak, bawang putih, wortel, seledri,
mentimun, asparagus, dan selada.
Buah
Buah-buahan
adalah cara terbaik kedua untuk melawan keasaman di perut. Namun, beberapa buah
lebih efektif daripada lainnya, seperti lemon, pisang, apel, anggur, apricot,
nanas, kurma, jeruk, melon, ceri, pir, semangka, peach, dan kelapa.
Buah-buahan kering dan kacang
Mengonsumsi buah-buahan
kering dan kacang-kacangan, juga dapat membantu menetralkan asam lambung, namun
tidak semuanya mengandung alkali. Bahkan sebagian besar kacang, mengandung asam
yang tinggi. Beberapa buah kering dan kacang yang dapat menetralkan, adalah
kismis, almond, dan kacang brasil.
Kesimpulannya,
untuk menjaga agar tubuh tetap sehat ala Rasulullah SAW yakni dengan selalu
mempertahankan kondisi kadar asam basa di dalam tubuh. Selain itu, konsumsi
makanan atau pola makanan yang terbaik adalah tidak berlebihan artinya seimbang
sehingga kadar asam basa di dalam tubuh menjadi seimbang dan terkontrol dengan
baik. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar