Masjid Ar Rahman Blitar (IG/@radiopatria) |
Bagi warga +62 yang merindukan suasana “ibadah Arbain” di Masjid Nabawi sebagai bagian ritual sakral ibadah umroh dan sahnya umroh. Maka, beribadah di Masjid Ar Rahman yang berdiri di Kota Blitar bisa jadi sedikit dapat mengobati kerinduan bagi jamaah yang rindu melaksanakan ibadah umroh.
Pasalnya, sejak
merebaknya pandemi virus corona yang mulai menyebar pada akhir tahun 2019
berdampak pada segala sektor. Termasuk ritual keagamaan, salah satunya adalah
ibadah umroh.
Tak ayal,
pihak otoritas +62 dalam hal ini Kamenterian Agama melakukan langkah penutupan
sementara layanan pendaftaran umroh dalam aplikasi Sistem Komputerisasi
Pengelolaan Terpadu Umroh dan Haji Khusus (Siskopatuh) sejak Kamis, 12 Maret
2020.
Hal ini
dilakukan menyusul kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara
ibadah umroh atau ziarah karena epidemi virus korona baru (Covid-19).
Akibatnya,
banyak para jamaah khususnya warga +62 memendam kerinduan yang amat mendalam
untuk menginjakkan kakinya serta melakoni ritual ibadah umroh di Tanah Suci
Mekah dan Madinah.
Ibadah yang
tak kalah menjadi perhatian para jamaah yakni mendambakan sukses melaksanakan
ritual ibadah Arbain sebagai rangkaian ibadah umroh yakni kesempurnaan ibadah.
Lantas, apa
itu Arbain? Arbain menurut Konsultan Ibadah Daerah Kerja Madinah KH. Muh. Afif
Al Mubarok merilis okezone[dot]com, dijelaskan merupakan salah satu ibadah yang
dilakukan jamaah haji di Kota Madinah al Munawaroh, yaitu salat fardhu
berjamaah di Masjid Nabawi selama 40 kali berturut-turut bersama imam masjid
tanpa putus.
“Arbain
bukanlah merupakan salah satu manasik haji, tapi jamaah hai pada umumnya
mengharapkan betul bisa melaksanakan Arbain ini. Terutama terkait dengan
keutamaan salat Arbain yang luar biasa,” jelasnya.
Ia mengutip
salah satu hadist nabi yang berbunyi, “Barangsiapa yang salat di masjidku, 40
waktu salat tidak terputus satu kali pun maka ditulis baginya kebebasan dari
neraka, selamat dari siksa dan dibebaskan dari kemunafikan”.
Keutamaan ibadah
tersebut menjadikan jamaah +62 selalu rindu dan ingin kembali ke Madinah,
khususnya ke Masjid Nabawi alMunawaroh demi melaksanakan ibadah tersebut. Akan tetapi,
terbentur kebijakan pembatasan akibat pandemi corona yang hingga kini belum
menghilang dari muka bumi ini.
Bagi warga
+62, sedikit terobati kerinduan akan sensasi beribadah Arbain (bukan dalam arti
ibadah yang sama dan di tempat yang sama). Sensasi ini tidak lain adalah
merasakan suasana mirip beribadah di masjid yang sama. Akan tetapi hanya mirip
namun memiliki riwayat yang berbeda.
Iya, dengan
melaksanakan ibadah salat di Masjid Baid Ar Rahman yakni masjid yang kini
sedang viral. Tak sedikit yang merasa sensasi seperti beribadah di Masjid
Nabawi. Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya dengan arsitektur Utsmaniyah
Mamluk, ibadah di masjid ini atmosfirnya serasa di Masjid Nabawi, Madinah.
Dikutip dari
detik[dot]com, masjid ini dibangun di atas lahan seluas hampir 5.000 meter
persegi. Masjid ini merupakan obsesi Abah Hariyanto seorang pengusaha ternama
di Kota Blitar.
Dari pengalaman
spiritual yang sangat mendalam ketika naik haji pertama kaki di Masjid Nabawi,
membuatnya ingin setiap saat bisa merasakan berada di suasana khusyuk ketika
beribadah.
Dikisahkan Ketua
Takmi Masjid Ar Rahman H. Moch Fuad Saiful Anam bahwa keinginan abah membangun miniature
Masjid Nabawi di Blitar ada sejak tahun 2018. Peletakan batu pertama
pembangunan masjid di Jalan Ciliwung ini pada 24 Desember 2018. Dan selesai
proses pembangunan pada 25 Desember 2019.
Tatkala Anda
memasuki halaman masjid ini, kita akan disuguhi pemandangan indah. Sebanyak 10
tiang penyangga payung berdiri berjajar dengan megah. Bentuk payung ini sama
seperti yang tampak di bagian luar Masjid Nabawi. Ornamen tembaga dengan warna
emas melilit di bagian atas tiang yang dihiasi lampu indah dengan bentuk serupa
di Madinah.
Ciri khas
kontemporer klasik Utsmaniyah Mamluk langsung bisa dilihat dari bentuk pilar
melengkung dengan motif hitam putih. Desain pilar seperti ini ada di semua
bagian masjid.
Menjelajahi Masjid Nabawi Blitar ini tampak sebanyak 11
pintu masuk setinggi tiga meter dengan lebar dua meter terlihat megah menyambut
datangnya para jamaah. Pintu kayu jati ini dilapisi tembaga ukir dengan motif
kaligrafi yang cantik.
Sedangkan semua
interior berbahan tembaga bercat emas. Semua motif dan kaligrafi yang tercetak
di tembaga dibuat sama persis dengan interior di Masjid Nabawi.
Untuk mihrab
atau tempat untuk imam, di desain seperti kita berhadapan langsung dengan Ka’bah.
Desain dinding Ka’bah seperti itu, kaligrafi di sekitar Ka’bah juga sama. Dan kiswah
yang dipasang di bagian pintu masuk Ka’bah merupakan kiswah asli yang pernah
dipakai menutup Ka’bah tahun 2016.s
Bahkan, Abah
Hariyanto mendatangkan langsung karpet sajadah untuk salat dari Turki. Pengharum
ruangan pun diimpor dari Madinah bahkan sama persis. Pasalnya informasi tentang
jenis dan dimana parfum dibeli ditanyakan langsung dari marbot Masjid Nabawi.
Anda pun dapat
membayangkan bagaimana atmosfir Masjid Nabawi yang berusaha diciptakan di
Masjid Ar Rahman. Masjid dengan kapasitas sekitar 1.000 jamaah ini masih makmur
dikunjungi jamaah setiap hari hingga sekarang meski masa pandemi.
Jika sebelum
Covid-19 mewabah, di masjid ini rutin menggelar kajian kitab kuning usai Salat
Subuh dan Maghrib. Usai kajian, jamaah diajak makan bersama. Bahkan, takmir
masjid selalu menyiapkan 1.000 porsi makanan tiap pagi dan petang.
Dan, tidak kalah
pentingnya. Bagi jamaah yang ingin merasakan sensasi ibadah “Arbain” di Masjid
Nabawi juga akan sedikit terobati dengan salat di masjid ini. Semoga, wabah
Covid-19 segera berlalu dan ritual ibadah umroh pun dapat dibuka kembali
sehingga warga +62 dapat melaksanakan ibadah Arbain yang sesungguhnya. Tentunya
dengan pahala yang sangat besar di sisi Allah SWT. Wallahu a’lam bishowab.
Untuk itu,
bagi yang ingin merasakan sensasi beribadah di Masjid Nabawi, Anda pun dapat
mengunjunginya. Tak sulit untuk menemukan Masjid Ar Rahman ini, terutama bagi
pecinta kerajinan kayu. Pasalnya, lokasinya berdekatan dengan sentra kerajinan
kayu Kota Blitar.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar